
Kerja Sama BI dan Bank Kalteng untuk Meningkatkan Akses Uang Rupiah dan Digitalisasi
Bank Indonesia (BI) bekerja sama dengan PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) Kalimantan Tengah (Kalteng) dalam menandatangani Perjanjian Pengelolaan Layanan Kas Titipan (Kastip) di Kantor Cabang Bank Kalteng Nanga Bulik, Kabupaten Lamandau. Penandatanganan dilakukan di Ruang Eksekutif Lounge Lt.2 Kantor Perwakilan BI Kalteng, pada Senin (29/9/2025). Langkah ini menjadi bagian dari upaya memperluas akses masyarakat terhadap uang rupiah dan meningkatkan literasi keuangan digital.
Senior Executive Vice President (SEVP) Operasi dan Jaringan Bank Kalteng, Ari Gunawan, menyampaikan bahwa pihaknya siap mendukung BI dalam menjaga ketersediaan uang rupiah. Ia menekankan bahwa hadirnya kas titipan di Nanga Bulik bertujuan untuk memastikan distribusi uang rupiah lebih merata. "Bank Kalteng bersama BI berkomitmen untuk mendekatkan fungsi bank sentral kepada masyarakat, khususnya di wilayah pelosok," jelasnya.
Ari Gunawan menambahkan bahwa Bank Kalteng akan terus bersinergi dalam mendukung transformasi sistem pembayaran. "Perubahan perilaku masyarakat dari tunai ke non-tunai bukan hal mudah, tapi bersama BI kami akan gencar melakukan literasi dan edukasi agar masyarakat lebih melek digital," ungkapnya.
Dari sisi BI, Kepala Perwakilan BI Kalteng, Yuliansah Andrias, mengungkapkan bahwa kerja sama ini memiliki arti penting bagi daerah yang memiliki wilayah luas dan tantangan distribusi yang tidak ringan. "Kalteng termasuk salah satu provinsi terluas di Indonesia. Dengan kas titipan di Nanga Bulik, distribusi rupiah akan lebih lancar, transaksi masyarakat terjamin, dan stabilitas sistem pembayaran tetap terjaga," ujarnya.
Selain menjaga ketersediaan uang tunai, Yuliandrias menegaskan bahwa kerja sama BI dan Bank Kalteng juga diarahkan untuk mempercepat adopsi transaksi digital. "Kami ingin mendorong masyarakat agar lebih terbiasa dengan sistem pembayaran non-tunai. Layanan pemerintah seperti pembayaran pajak dan retribusi akan semakin efisien bila dilakukan secara digital," jelasnya.
BI bersama Bank Kalteng berkomitmen melaksanakan program literasi keuangan digital secara berkelanjutan. Langkah ini diyakini mampu mengubah kebiasaan masyarakat yang masih dominan menggunakan uang tunai menuju transaksi non-tunai yang lebih cepat, aman, dan efisien.
Adanya perjanjian pengelolaan layanan kas titipan ini membuat Bank Kalteng tidak hanya menjadi mitra BI dalam menjaga peredaran rupiah, tetapi juga garda terdepan dalam memperluas inklusi keuangan digital di Kalteng. "Kerja sama ini bukan hanya soal uang tunai, tetapi juga tentang bagaimana kita bersama-sama mendorong pertumbuhan ekonomi daerah melalui sistem pembayaran modern yang inklusif," pungkasnya.
Tujuan Utama Kerja Sama
Beberapa tujuan utama dari kerja sama antara BI dan Bank Kalteng adalah:
- Memastikan ketersediaan uang rupiah di wilayah-wilayah yang sulit dijangkau.
- Menyediakan layanan kas titipan sebagai bentuk pendekatan langsung kepada masyarakat.
- Mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap uang tunai.
- Meningkatkan literasi dan pemahaman masyarakat terhadap transaksi digital.
- Mendukung pemerintah dalam pelaksanaan layanan digital seperti pembayaran pajak dan retribusi.
Manfaat bagi Masyarakat
Kerja sama ini memberikan manfaat yang signifikan bagi masyarakat, khususnya di wilayah pelosok. Adanya layanan kas titipan membantu memastikan akses uang rupiah yang lebih merata. Selain itu, program literasi keuangan digital akan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap penggunaan sistem pembayaran non-tunai.
Masyarakat akan lebih mudah melakukan transaksi tanpa harus membawa uang tunai, sehingga mengurangi risiko pencurian atau hilangnya uang. Selain itu, penggunaan sistem digital juga dapat mempermudah proses administrasi pemerintah dan meningkatkan efisiensi layanan publik.
Tantangan dan Solusi
Meskipun ada tantangan dalam mengubah perilaku masyarakat, BI dan Bank Kalteng telah menyiapkan strategi untuk menghadapinya. Salah satunya adalah melalui edukasi dan sosialisasi yang berkelanjutan. Dengan demikian, masyarakat akan lebih percaya diri dalam menggunakan sistem pembayaran digital.
Selain itu, kerja sama ini juga akan memperkuat infrastruktur keuangan di daerah, sehingga mampu mendukung pertumbuhan ekonomi lokal. Dengan akses ke layanan keuangan yang lebih baik, masyarakat akan memiliki peluang yang lebih besar untuk berkembang dan berpartisipasi dalam perekonomian nasional.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!