Kembangkan TOD Dukuh Atas, Pemerintah Akan Pindahkan Patung Jenderal Sudirman

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Pemindahan Patung Jenderal Besar Sudirman sebagai Bagian dari Pengembangan Kawasan TOD Dukuh Atas

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana memindahkan Patung Jenderal Besar Sudirman ke arah Bundaran Hotel Indonesia. Rencana ini dilakukan dalam rangka pengembangan Kawasan Transportasi Terintegrasi atau yang dikenal dengan TOD (Transit-Oriented Development) Dukuh Atas, yang terletak di Jakarta Pusat.

Saat ini, patung tersebut berada di ujung Jalan Jenderal Sudirman. Dalam rencana pemindahan, patung akan dipindahkan lebih dekat ke Bundaran HI, tepatnya di kawasan Jl. MH Thamrin. Proses pemindahan ini akan ditangani oleh Pemerintah Provinsi Jakarta dan diperkirakan selesai pada tahun 2027.

Patung Jenderal Besar Sudirman yang berdiri sejak tahun 2003 ini memiliki tinggi 12 meter dari tanah. Patung yang terbuat dari perunggu dengan berat 4 ton ini dibuat oleh seniman asal Bandung, Edi Sunaryo. Selain menjadi simbol sejarah, patung ini juga menjadi bagian dari identitas wilayah Dukuh Atas.

Menurut Menteri Perhubungan, Dudy Purwagandhi, biaya pemindahan patung ini termasuk dalam proyek pengembangan TOD Dukuh Atas. Proyek ini akan didanai melalui skema kerja sama antara pemerintah daerah dan badan usaha. Hal ini bertujuan untuk menciptakan kawasan yang terintegrasi dengan berbagai moda transportasi umum.

Integrasi Berbagai Moda Transportasi Umum

Pengembangan kawasan TOD Dukuh Atas akan menghubungkan lima moda transportasi umum, yaitu busway, mass rapid transit (MRT), light rail transit (LRT), kereta commuter, dan kereta bandara. Dengan integrasi ini, mobilitas masyarakat di Jakarta akan semakin efisien, terutama bagi warga yang tinggal di luar Jakarta seperti Rangkasbitung, Cikarang, dan Bogor.

Dudy menilai bahwa kawasan ini dirancang sedemikian rupa agar masyarakat dapat dengan mudah berpindah dari satu moda transportasi ke moda lainnya. Hal ini akan mempercepat proses perjalanan dan mengurangi kemacetan di kota besar.

Informasi Tentang Kawasan TOD Dukuh Atas

Berdasarkan Peraturan Gubernur DKI Jakarta nomor 107 tahun 2020, luas kawasan TOD Dukuh Atas mencapai 146 hektare. Kawasan ini terletak di Kecamatan Tanah Abang dan Kecamatan Menteng, Kota Administrasi Jakarta Pusat, serta Kecamatan Setiabudi.

TOD Dukuh Atas resmi berdiri sejak 30 April 2019, menjadi kawasan TOD pertama di Indonesia. Sesuai dengan namanya, kawasan ini menghubungkan tujuh jenis transportasi umum, mulai dari bus Transjakarta, Moda Raya Terpadu (MRT), KRL commuter line, kereta bandara, bus dalam kota, hingga LRT Jakarta dan LRT Jabodebek.

Tantangan dan Peluang dalam Pengembangan Kawasan

Meskipun proyek ini menawarkan banyak manfaat, ada beberapa tantangan yang harus dihadapi. Salah satunya adalah koordinasi antara berbagai pihak terkait, termasuk pemerintah, swasta, dan masyarakat setempat. Selain itu, penataan kawasan juga perlu dilakukan secara menyeluruh agar tidak mengganggu aktivitas sehari-hari penduduk.

Namun, dengan komitmen yang kuat dan perencanaan yang matang, kawasan TOD Dukuh Atas diharapkan menjadi contoh sukses dalam pengembangan kota yang berkelanjutan. Dengan integrasi transportasi yang baik, kawasan ini bisa menjadi pusat kegiatan ekonomi dan sosial yang dinamis, sekaligus memberikan akses yang mudah bagi masyarakat.

Pemindahan patung Jenderal Besar Sudirman menjadi salah satu langkah penting dalam upaya pemerintah untuk membangun kota yang lebih modern dan ramah lingkungan. Dengan adanya TOD Dukuh Atas, Jakarta semakin mendekati visi menjadi kota yang terintegrasi dan berkelanjutan.