Kemenhub Akan Hapus Jembatan Timbang, Ganti dengan Teknologi ETLE

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Penghapusan Jembatan Timbang untuk Mencegah Truk Overload

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan mengambil langkah tegas dalam upaya memberantas truk overdimension overload atau overload. Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan menghapus jembatan timbang yang dinilai tidak efektif dalam penerapan aturan pengangkutan barang. Langkah ini juga bertujuan untuk mengurangi risiko adanya pungutan liar atau pungli di jalur-jalur utama transportasi.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub, Aan Suhanan, menjelaskan bahwa seiring perkembangan teknologi, pemerintah akan beralih pada penegakan hukum berbasis IT. Hal ini dilakukan agar lebih efisien dan mampu menangani masalah kelebihan muatan secara lebih efektif.

Jembatan timbang biasanya menjadi alat utama dalam pengawasan kelebihan muatan kendaraan. Fasilitas ini terletak di jalur logistik nasional, khususnya di Pulau Jawa, Sumatra, dan Kalimantan. Tujuannya adalah memastikan kendaraan tidak melebihi batas muatan dan dimensi yang ditentukan. Namun, saat ini jembatan timbang dinilai kurang efektif karena hanya sedikit pengemudi yang melintasinya.

Aan menyebutkan bahwa dari data yang diperoleh, hanya 0,3% pengemudi angkutan barang yang masuk ke jembatan timbang. Dengan angka tersebut, jembatan timbang tidak lagi menjadi alat yang efektif dalam penerapan aturan.

Untuk menggantikan jembatan timbang, Kemenhub tengah merancang sistem weight in motion (WIM). Teknologi ini memungkinkan kendaraan dapat diukur bobotnya sambil berjalan, tanpa perlu berhenti. Hasilnya bisa diperoleh dalam waktu singkat, sehingga lebih efisien dibandingkan jembatan timbang yang bersifat statis.

Cara kerja WIM mirip dengan kamera ETLE. Data kendaraan, termasuk identitas pemilik, akan direkam saat melintas. Setelah diverifikasi dan validasi, jika terbukti melanggar, maka akan dikirimkan ke pemilik kendaraan untuk konfirmasi.

“Dengan sistem ini, kendaraan tidak perlu berhenti. Semua data akan terekam secara otomatis,” ujar Aan.

Namun, ada pihak yang menyatakan bahwa teknologi WIM belum sepenuhnya dapat menggantikan fungsi jembatan timbang. Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat, Djoko Setijowarno, menyatakan bahwa WIM masih belum mampu mendeteksi informasi mengenai dimensi kendaraan dan barang bawaan. Oleh karena itu, ia menilai jembatan timbang tetap penting sebagai alat pemantau.

Penghapusan jembatan timbang di jalan nasional, terutama yang bukan tol, dinilai berpotensi menimbulkan risiko. Tanpa adanya pemantauan, kemungkinan besar kelebihan muatan akan semakin marak.

Djoko menunggu tindakan tegas dari Presiden Prabowo Subianto terhadap isu pungli. Ia berharap presiden akan bertindak seperti dalam kasus pertambangan, yaitu dengan tegas menindak semua pelaku pungli.

“Tinggal menunggu Prabowo bilang ‘pokoknya saya sikat [pungli]’ selesai itu,” tutur Djoko.