David Sacks, kapitalis ventura dan "Menteri Kripto dan AI" Amerika Serikat, mengkritik bank-bank besar dan platform kekayaan atas apa yang dia sebut sebagai bentuk "debanking" yang berkelanjutan terhadap dana perdagangan bitcoin (ETF).
Pada 8 Agustus, Sacksbertanyaapakah pembatasan saat ini merupakan "sisa terakhir dari debanking," yang merujuk pada praktik memotong atau membatasi akses ke layanan terkait kripto.
Data dariTephra Digitalmenunjukkan bahwa lebih dari 31 triliun dolar kekayaan modal platform Amerika Serikat masih dibatasi atau dilarang untukberinvestasi dalam ETF Bitcoin.Total tersebut mencakup 10,3 triliun dolar di mana paparan sepenuhnya dilarang dan 20,8 triliun dolar di mana paparannya dibatasi oleh faktor-faktor seperti jenis rekening, batas investasi, atau persyaratan kekayaan bersih.
Platform seperti Vanguard, Edward Jones, AllianceBernstein, Citi, Ameriprise, dan T. Rowe Price melarang akses ke ETF Bitcoin sama sekali. Di sisi lain, Morgan Stanley, JPMorgan, Goldman Sachs, Wells Fargo, UBS, Raymond James, dan perusahaan lainnya hanya memberikan akses terbatas, seringkali hanya untuk klien dengan aset yang sangat besar atau melalui jenis rekening tertentu.
Ikuti diskusi dengan CryptoWendyOdi Meja Bundar di sini.
Hanya $19,1 triliun aset platform — sekitar 38% dari total yang tercatat — berada dalam kategori "tidak terbatas", dengan Charles Schwab, Fidelity, dan Mariner termasuk di antara mereka yang menawarkan akses penuh.
"Bitcoin ETF akses di platform kekayaan terkemuka AS, dengan $31T masih dibatasi atau dilarang," kata Sacks.
Beberapa bank telah mengambil langkah kecil menuju integrasi. State Street dan Charles Schwab telah mengumumkan akses perdagangan, tetapi layanan penyimpanan masih terbatas, dan banyak bank terus menerapkan hambatan.
Terpisahpenguraianmenunjukkan "progress lambat" dalam mengintegrasikan produk Bitcoin, menurut laporan Tephra Digital.
Komentar Sacksdatang hanya sehari setelah Presiden Donald Trump menandatangani perintah eksekutif yang menargetkan apa yang disebut administrasinya sebagai debanking ideologis terhadap pemain industri kripto.
Pesanan ini menghapus "risiko reputasi" sebagai alasan yang sah untukr banks untuk mengakhiri hubungan pelanggan— sebuah frasa yang dituduh digunakan untuk memblokir perusahaan kripto selama apa yang disebut oleh beberapa orang di industri sebagai "Operation Choke Point 2.0."
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!