
Presiden Prabowo Subianto Berpidato dalam Sidang Umum PBB 2025
Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, hadir dalam sidang umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada tahun 2025 di New York, Amerika Serikat. Acara tersebut berlangsung pada hari Selasa (23/9) pukul 10.00 waktu setempat atau 22.10 WIB. Dalam acara ini, Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pidato yang menjadi salah satu momen penting dalam pertemuan global tersebut.
Pidato Prabowo disampaikan setelah dua pemimpin negara lainnya, yaitu Presiden Brasil Lula da Silva dan mantan Presiden AS Donald Trump. Meskipun setiap kepala negara hanya diberi waktu maksimal 15 menit untuk berpidato, situasi dalam ruangan justru berubah ketika beberapa pembicara melebihi durasi yang ditentukan.
Lula da Silva, yang berpidato pertama, menghabiskan seluruh durasi 15 menit. Sementara itu, Donald Trump berpidato hampir selama satu jam, jauh melebihi batas waktu yang telah ditetapkan. Hal ini memicu reaksi dari peserta sidang, sehingga suasana ruangan menjadi tidak kondusif.
Banyak peserta sidang terlihat meninggalkan ruangan secara bersamaan. Mereka ramai-ramai keluar, membuat ruangan terasa lebih sepi. Presiden Majelis Umum PBB, Annalena Baerbock, mencoba mengembalikan fokus peserta dengan meminta mereka kembali ke bangku masing-masing. Ia bahkan membunyikan lonceng berkali-kali agar peserta dapat kembali duduk. “Silakan duduk, hormati pembicara berikutnya,” ujarnya.
Sampai saat ini belum diketahui pasti alasan peserta sidang mengundurkan diri setelah pidato Trump. Namun, setelah beberapa menit, suasana mulai kembali stabil. Peserta yang masih ada kembali duduk, meski banyak kursi kosong yang menunjukkan bahwa sebagian besar peserta telah pergi.
Dalam pidatonya, Trump lebih banyak membahas pencapaian-pencapaian yang ia lakukan selama masa jabatannya. Ia berbicara selama sekitar 57 menit, jauh melebihi durasi yang ditetapkan. “Saya selalu mengatakan, PBB memiliki potensi yang sangat luar biasa. Namun, potensinya bahkan belum mendekati potensi tersebut,” katanya.
Trump juga menyampaikan bahwa ia berhasil mengakhiri tujuh perang, serta berhadapan langsung dengan para pemimpin negara-negara terkait. Ia bahkan menyebut bahwa ia tidak pernah menerima panggilan telepon dari PBB yang menawarkan bantuan untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Setelah situasi dalam ruangan agak tenang, akhirnya giliran Presiden Prabowo Subianto untuk berpidato. Saat itu, Prabowo tampil di podium setelah beberapa menit berlangsung. Dalam pidatonya, ia didampingi oleh Didit Prabowo, Menteri Luar Negeri Sugiono, Menteri HAM Natalius Pigai, hingga Menteri Investasi sekaligus CEO Danantara Rosan Roeslani, yang duduk di kursi delegasi.
Pidato Prabowo diharapkan menjadi momen penting dalam menyampaikan pandangan Indonesia terhadap isu-isu global, termasuk kerja sama internasional, perdamaian, dan pembangunan berkelanjutan. Dengan penampilan yang dilakukan, Presiden Prabowo menunjukkan komitmennya untuk terus memperkuat peran Indonesia dalam forum dunia.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!