
Kondisi di Lokasi Kerusuhan di Makassar
Di tengah situasi yang masih mencekam, aparat gabungan dari Polri, TNI, dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dikerahkan untuk mengantisipasi terjadinya bentrokan susulan antarkelompok pemuda di Jalan Kandea III, Kecamatan Tallo, Kota Makassar. Mereka bertugas menjaga ketenteraman dan keamanan di wilayah tersebut.
Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin, yang akrab disapa Appi, menyampaikan bahwa saat ini belum ada korban jiwa dalam peristiwa kerusuhan tersebut. "Ada lima rumah dan satu mobil yang terbakar, tapi saya masih menunggu hasil investigasi yang detail dari tim penanggulangan bencana dan kebakaran," ujarnya kepada wartawan di lokasi kejadian.
Appi mengatakan kedatangannya ke lokasi kerusuhan dilakukan setelah ia bertemu dengan Kapolrestabes Makassar Kombes Arya Perdana dan Dandim 1408/Makassar Kolonel Infanteri Franki Susanto. Mereka sepakat untuk mendirikan pos penjagaan dan menempatkan personel di titik-titik rawan.
Selain itu, upaya mediasi dan negosiasi terus dilakukan guna mencari solusi serta mengungkap akar masalah penyebab bentrokan. Dari informasi yang diperoleh, konflik antarpemuda di wilayah tersebut sudah berlangsung sejak tahun 1989, namun perselisihan tersebut belum juga terselesaikan.
Penanganan Pascakerusuhan
Dampak dari kerusuhan tersebut terlihat jelas, baik secara fisik maupun psikologis. Wali kota memerintahkan sebanyak 40 personel Satpol PP untuk bersiaga secara bergantian, bekerja sama dengan personel TNI dan Polri selama beberapa hari ke depan. Tujuannya adalah untuk menjaga ketenangan dan keamanan di lingkungan sekitar.
Sementara itu, Camat Tallo bersama BPBD dan Dinas Sosial diinstruksikan untuk mendirikan posko sementara dan menyiapkan bantuan logistik bagi warga yang rumahnya terdampak kebakaran. Pemkot Makassar juga memastikan akan memberikan bantuan kepada para korban.
"Harapan kami, semua elemen harus bergerak bersama untuk menjaga keamanan. Kami harus turun ke bawah dan bekerja maksimal. Tindakan seperti ini tidak boleh terulang lagi, harus ada solusi dan penindakan tegas," kata Appi.
Keterlibatan Aparat dan Proses Penyelidikan
Danton 4 Damkarmat Makassar Wahyu mengungkapkan bahwa awalnya armada damkar kesulitan menembus lokasi rumah yang terbakar karena bentrokan masih berlangsung. Namun, setelah polisi membubarkan paksa warga menggunakan kendaraan taktis, sebanyak 21 unit armada damkar dikerahkan untuk memadamkan api.
Kapolrestabes Makassar Kombes Arya Perdana menyatakan bahwa pihaknya telah bersepakat dengan Pemkot Makassar dan Dandim 1408/Makassar untuk mendirikan posko penjagaan di lokasi bentrokan. Titik-titik yang menjadi tempat kerusuhan antara lain Jalan Kandea III, Jalan Tinumbu Lorong 148, dan Jalan Layang, Kelurahan Bunga Ejaya, Kecamatan Tallo.
Bentrokan tersebut berlangsung beberapa hari hingga mengakibatkan empat orang terluka, serta dua sepeda motor, satu mobil, dan lima rumah ikut dibakar. Saat ini, polisi masih melakukan penyelidikan terhadap pelaku utama.
Dugaan Keterlibatan Bandar Narkoba
Menurut Arya, pihaknya masih mendalami kemungkinan adanya keterlibatan bandar narkoba yang sengaja memicu bentrokan antarkelompok pemuda. "Pelakunya masih kami dalami karena ini massa besar. Bisa jadi ada yang memprovokasi. Soal itu (difasilitasi bandar narkoba) tetap akan kami dalami," ujarnya.
Polisi juga berkomitmen untuk terus mempercepat proses penyelidikan dan menyelesaikan konflik yang telah berlangsung puluhan tahun. Mereka berharap bisa segera menemukan solusi melalui pertemuan dan komunikasi langsung antar pihak terkait.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!