Kisah Keluarga yang Traumatis Akibat Kekerasan Pemabuk di Gambah HST

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Kisah Keluarga yang Traumatis Akibat Kekerasan Pemabuk di Gambah HST

Peristiwa Tragis yang Mengguncang Desa Gambah

Di tengah suasana duka yang masih menyelimuti rumah sederhana keluarga korban di Desa Gambah, Kecamatan Barabai, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), sebuah kejadian memilukan terjadi. Peristiwa ini menimpa bayi mungil berusia satu minggu yang tiba-tiba meregang nyawa dalam kondisi sangat mengenaskan.

Peristiwa tragis tersebut terjadi pada Senin (22/09/2025) siang. Bayi yang baru saja lahir dan membawa kebahagiaan bagi keluarga, harus meninggal dunia setelah dibanting berkali-kali oleh seorang pria berinisial HA (40), warga Desa Murung A, Kecamatan Batu Benawa. Bahkan, kabarnya kepala bayi itu sampai pecah. Pelaku diduga sedang dalam pengaruh alkohol saat melakukan aksinya.

Kesaksian Keluarga

Kakek korban, Sufian Suri (60), menjelaskan bahwa keluarganya tidak memiliki hubungan dekat dengan pelaku. Namun, pria tersebut sering kali mondar-mandir di sekitar rumah. “Kami tidak pernah berinteraksi langsung, hanya sering melihat dia lewat depan rumah. Kami pun tidak tahu kalau saat itu dia masuk rumah dalam kondisi mabuk,” ujar Sufian dengan suara bergetar.

Menurut penuturan keluarga, tragedi bermula ketika ibu korban hendak mandi dan menitipkan bayinya kepada sang nenek. Saat itu, rumah dalam keadaan tenang. Namun, tiba-tiba pelaku masuk tanpa izin, mengambil bayi dari gendongan nenek, lalu dengan sadis membantingnya berulang kali ke lantai.

“Semua terjadi begitu cepat. Neneknya menjerit sekuat tenaga, tapi pelaku sudah lebih dulu membanting cucu kami. Warga berdatangan setelah mendengar teriakan itu,” lanjut Sufian.

Reaksi Warga

Teriakan nenek korban langsung memicu kepanikan. Warga sekitar yang mendengar berlarian menuju rumah korban. Melihat aksi pelaku yang sedang mengamuk, warga berusaha melumpuhkan. Beberapa di antaranya bahkan nyaris kehilangan kendali karena emosi melihat bayi tak berdosa tewas secara mengenaskan.

“Waktu kami datang, bayi itu sudah tidak bergerak lagi. Warga sempat hendak menghakimi pelaku, tapi syukurlah polisi datang cepat sehingga pelaku bisa segera diamankan,” ungkap salah satu warga yang enggan disebut namanya.

Kronologi Penangkapan oleh Polisi

Anggota kepolisian dari Polres HST bergerak cepat setelah menerima laporan masyarakat. Bripda M. Rijuartullah, salah satu anggota yang pertama kali terjun ke lokasi, menceritakan detail penangkapan pelaku.

“Usai apel pagi di Polres, kami melaksanakan penjagaan seperti biasa. Tiba-tiba ada laporan dari masyarakat bahwa di Desa Gambah terjadi keributan. Dipimpin langsung oleh Kasat Samapta, kami segera meluncur ke TKP. Sesampainya di sana, benar saja, tersangka sedang dalam posisi mengamuk dan melawan warga,” ujarnya.

Menurut Rijuartullah, saat hendak diamankan, pelaku sempat melakukan perlawanan. “Awalnya tersangka berontak dan melakukan perlawanan keras, namun karena kami dalam posisi lebih banyak, akhirnya bisa dilumpuhkan. Tersangka kami borgol tangannya, lalu langsung dibawa ke Polres menggunakan mobil dinas,” tambahnya.

Sesampainya di Mapolres HST, tersangka langsung diperiksa intensif. Sementara itu, tim identifikasi Satreskrim segera bergerak ke lokasi kejadian untuk melakukan olah TKP, mengumpulkan barang bukti, dan mengevakuasi jenazah bayi untuk pemeriksaan medis lebih lanjut.

Keterangan Resmi Polisi

Kasi Humas Polres HST, Ipda Taufik, membenarkan kejadian tersebut. “Benar, tersangka saat ini sudah diamankan di Polres HST. Penyidik Satreskrim sedang melakukan pemeriksaan intensif terhadap yang bersangkutan. Kasus ini menjadi perhatian serius, dan proses hukumnya akan berjalan sesuai aturan yang berlaku,” tegasnya.

Suasana Berkabung

Hingga Selasa siang, rumah duka masih dipadati oleh keluarga, tetangga, dan warga yang datang menyampaikan belasungkawa. Isak tangis keluarga terus terdengar, terutama dari ibu korban yang tak kuasa menerima kenyataan pahit kehilangan buah hati yang baru seminggu lahir ke dunia.

Banyak warga yang mengaku masih tidak percaya dengan tragedi ini. Mereka menyebut, baru kali ini ada kasus pembunuhan sadis yang menimpa bayi di wilayah Barabai. “Kami semua sangat syok. Bayi itu tidak salah apa-apa, baru seminggu lahir. Harapan kami, pelaku dihukum seberat-beratnya,” ujar warga lain dengan nada geram.

Harapan Keluarga

Keluarga korban kini hanya bisa pasrah dan menyerahkan seluruh proses hukum kepada pihak kepolisian. Namun, mereka berharap agar keadilan benar-benar ditegakkan dan pelaku mendapatkan hukuman setimpal atas perbuatannya. “Tidak ada lagi yang bisa kami lakukan. Kami hanya berdoa semoga almarhum bayi kami mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan. Untuk urusan hukum, kami serahkan sepenuhnya kepada kepolisian,” pungkas Sufian Suri.

Peristiwa mengenaskan ini menjadi pengingat bagi masyarakat tentang bahaya tindakan kriminal akibat pengaruh alkohol maupun obat-obatan terlarang. Polisi pun mengimbau agar masyarakat lebih waspada dan segera melaporkan ke aparat bila ada orang asing yang mencurigakan berkeliaran di sekitar lingkungan tempat tinggal.