
Pemerintah Siapkan Bantuan Sosial Tambahan Minyak Goreng 2 Liter Per Bulan
Dalam sebuah rapat paripurna DPR RI ke-5 Masa Persidangan I Tahun Sidang 2025-2026, Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa memberikan penjelasan mengenai bantuan sosial tambahan yang akan diberikan kepada masyarakat. Salah satu poin utama dalam bantuan tersebut adalah pemberian minyak goreng sebanyak 2 liter per bulan selama periode Oktober-November 2025.
Purbaya menjelaskan bahwa awalnya pemerintah hanya mengusulkan bantuan berupa 1 liter minyak goreng per bulan. Dengan demikian, setiap Keluarga Penerima Manfaat (KPM) akan menerima total 2 liter minyak goreng selama dua bulan. Namun, permintaan ini kemudian diubah oleh Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, Said Abdullah, yang meminta agar bantuan ditingkatkan menjadi 2 liter per bulan atau 4 liter untuk dua bulan.
"Awalnya pemerintah mengusulkan 2 bulan dengan 10 kg masing-masing bulan, lalu 1 liter minyak goreng. Itu tadinya ya. Terus Pak Said minta 2 liter. Saya challenge, yaudah kenapa 2, 5 liter aja sekalian," kata Purbaya saat menyampaikan pernyataannya.
Namun, menurut Purbaya, Said Abdullah tidak berani menerima jumlah yang lebih besar. "Yang gak berani Pak Said rupanya. Jadi jangan salahkan saya. Pak Said bilang, 'kami gak berani, saya minta 2 liter aja'. Yaudah saya kasih 2 liter. Jadi saya sudah jawab ya, Pak Said," imbuhnya.
Kesiapan Pemerintah untuk Menambah Bantuan Sosial
Selain bantuan minyak goreng, Purbaya juga menyampaikan kesiapan pemerintah untuk terus meningkatkan bantuan sosial kepada masyarakat. Salah satu cara yang akan digunakan adalah dengan merelokasi anggaran-anggaran pemerintah yang belum terserap.
"Dan ini baru awal. Kita siap Pak (tambah bansos), kita akan sisir. Pasti saya udah lihat tuh banyak anggaran-anggaran yang gak keserap. Daripada nongkrong di sana di BI atau di rekening pemerintah, saya bagikan ke masyarakat dalam bentuk sesuai video tadi," ujar Purbaya.
Bantuan minyak goreng sebanyak 4 liter untuk dua bulan ini disebut sebagai percobaan. Purbaya menegaskan bahwa jika jumlah tersebut dirasa kurang, pemerintah bersedia menambahnya.
"2 bulan itu baru percobaan, Pak. Kalau masih kurang, kita tambah lagi. Jadi Bapak (Said Abdullah) gak usah takut. Saya komit. Tapi yang kurang komit Pak Said rupanya. Dia 5 liter gak berani, minta turun ke 2 liter."
Penjelasan Mengenai Komitmen dan Kepedulian
Purbaya menilai bahwa permintaan Said Abdullah untuk 2 liter minyak goreng terlihat agak aneh, mengingat pemerintah memiliki anggaran yang cukup. "Untuk saya aneh, kan yang punya uang saya. Harusnya dia oke. Tapi gak apa, ini Pak Said berhati-hati sekali," pungkasnya.
Pernyataan ini menunjukkan bahwa pemerintah tetap berkomitmen untuk memberikan bantuan sosial yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Selain itu, Purbaya juga menekankan pentingnya penggunaan anggaran yang efisien dan transparan agar bisa dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat yang membutuhkan.
Dengan adanya bantuan tambahan ini, diharapkan dapat membantu meringankan beban masyarakat, terutama dalam hal kebutuhan pokok seperti minyak goreng. Pemerintah juga terus berupaya untuk memastikan bahwa semua program bantuan sosial berjalan dengan baik dan mencapai sasaran yang tepat.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!