Kisah Pilu Malika, Bocah Penjual Cilok yang Dikhianati Emak-Emak

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Peristiwa Bocah Pedagang Cilok yang Viral di Media Sosial

Sebuah video yang menampilkan seorang anak perempuan berusia 10 tahun sedang menangis di atas sepeda dagangannya viral di media sosial. Video ini mengundang perhatian masyarakat luas dan memicu rasa empati terhadap korban. Anak tersebut bernama Malika Kania Putri, yang tinggal di kawasan Jakarta Islamic Center, Koja, Jakarta Utara.

Peristiwa tersebut terjadi pada Jumat (19/9/2025). Malika yang sedang berdagang cilok tiba-tiba menangis setelah uang hasil jualannya raib. Dalam kejadian itu, seorang wanita berpura-pura membeli delapan bungkus cilok seharga Rp 40 ribu. Setelah itu, wanita tersebut menanyakan jumlah uang yang telah dikumpulkan Malika, yaitu Rp 60 ribu. Ia kemudian memberikan alasan bahwa suaminya akan mengganti uang tersebut, lalu membawa kabur uang serta dagangan Malika.

Setelah menunggu cukup lama, orang yang disebut sebagai suami pelaku tidak kunjung datang. Hal ini membuat Malika merasa tertipu dan akhirnya menangis. Kejadian ini diceritakan langsung oleh Malika saat ditemui di rumahnya di Koja, Jakarta Utara, pada Selasa (23/9/2025).

Malika menjelaskan bahwa ia sedang berkeliling menjajakan dagangannya ketika wanita tersebut memanggilnya. Wanita itu bertanya tentang jenis dagangan yang ia jual, dan Malika menjawab bahwa ia menjual cilok. Selanjutnya, wanita itu meminta Malika untuk membungkus cilok dan membungkusnya dalam plastik.

Setelah itu, pelaku menanyakan keuntungan yang sudah didapat Malika hari itu. Malika menjawab bahwa dirinya telah menerima uang sebesar Rp 60 ribu. Pelaku kemudian meminta uang tersebut dengan alasan ingin meminjam, tetapi ternyata uang itu dibawa kabur tanpa ada tanda-tanda pengembalian.

"Saya bilang dapat Rp 60 ribu, nah katanya pinjem dulu, ada suaminya di situ nanti minta aja, terus saya cariin nggak orang," ujar Malika.

Video yang menunjukkan Malika menangis menyebar secara cepat dan menarik perhatian warga sekitar. Banyak orang yang tergerak dan ingin membantu meringankan kerugian yang dialami korban. Pada sore hari tanggal yang sama, Lurah Rawa Badak Selatan, Yuyun Wahyudi, mengunjungi rumah Malika. Kunjungan dilakukan di Jalan Pandawa, Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara.

Selain bersilaturahmi, lurah juga menyerahkan bantuan berupa sembako dan uang tunai. Yuyun menyebut bahwa pihak kelurahan bergerak cepat setelah mendapat arahan dari Wali Kota Jakarta Utara. Menurutnya, kondisi Malika dan keluarganya akan terus dipantau agar bisa segera mendapatkan bantuan.

Malika diketahui putus sekolah karena faktor ekonomi keluarganya. Pihak kelurahan bersama Suku Dinas Pendidikan Jakarta Utara berencana membantu Malika kembali bersekolah. Yuyun berharap Malika dapat fokus pada pendidikan, sementara usaha keluarga dikelola oleh orang tuanya.