
KKB Kembali Menyerang Warga Sipil di Papua
Pada hari Minggu, 21 September 2025, Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) kembali melakukan aksi kekerasan dengan menembaki warga sipil secara brutal di Distrik Kolf Braza, Kabupaten Asmat, Papua. Insiden ini memicu kekhawatiran terhadap keselamatan masyarakat dan meningkatkan tekanan terhadap pihak berwajib untuk segera mengambil tindakan.
Kepala Operasi Damai Cartenz, Brigjen Pol Faizal Ramadhani, mengonfirmasi kejadian tersebut. Ia menyebut bahwa KKB yang terlibat diduga berasal dari kelompok Komando Daerah Pertahanan (Kodap) XVI Yahukimo yang dipimpin oleh Elkius Kobak. Menurutnya, pelaku tidak hanya menembaki warga tetapi juga membakar rumah-rumah penduduk hingga rata dengan tanah.
"Memang benar telah terjadi insiden itu, ada penembakan terhadap warga dan pembakaran rumah warga oleh KKB," ujar Faizal dalam pernyataannya di Jakarta, Selasa (23/9). Ia menjelaskan bahwa proses pendataan kronologi kejadian masih dilakukan karena akses ke lokasi sangat sulit dan medan yang terjal.
"TKP berjarak cukup jauh dari Polsek Suator dan komunikasi juga tidak terlalu baik, sehingga kami masih terus mengumpulkan data lengkap terkait kejadian ini," tambahnya.
Upaya Pemberantasan KKB Terus Dilakukan
Wakil Kepala Operasi Damai Cartenz, Kombes Pol Adarma Sinaga, mengungkapkan bahwa jumlah pelaku yang melakukan aksi penembakan dan pembakaran diperkirakan mencapai enam orang. Salah satu dari mereka diketahui membawa senjata api laras panjang lengkap dengan teleskop.
"Satgas Damai Cartenz terus melakukan upaya pengamanan dan penyelidikan lanjutan. Kami tegaskan bahwa negara tidak akan kalah dengan aksi kejahatan bersenjata, dan keselamatan masyarakat tetap menjadi prioritas utama," ujarnya.
Berdasarkan data dari Polda Papua, sepanjang semester pertama tahun 2025, sedikitnya 43 orang tewas akibat serangan KKB. Dari jumlah tersebut, 4 orang merupakan anggota Polri, 2 orang TNI, dan sisanya 37 orang adalah warga sipil. Selain korban jiwa, aksi-aksi bersenjata juga menyebabkan 47 orang lainnya mengalami luka-luka, termasuk aparat keamanan.
Hasil Operasi Pemberantasan KKB
Dalam upaya pemberantasan KKB, Polda Papua bersama jajarannya berhasil menyita sejumlah senjata api dan amunisi. Data yang dirilis menyebutkan bahwa sebanyak 26 pucuk senjata api, 3.868 butir amunisi, 37 unit magasin, serta satu bahan peledak berhasil disita dari tangan KKB.
Operasi Damai Cartenz juga mencatat 12 kali pengungkapan kasus terkait aksi kekerasan KKB selama semester pertama 2025. Salah satu pencapaian terbesar adalah penangkapan mantan anggota Polri, Aske Mabel, yang disebut sebagai pimpinan KKB Kodap Baliem Timur Yali.
Penangkapan ini dinilai sebagai langkah penting dalam memutus rantai logistik kelompok bersenjata. Dalam pengungkapan kasus tersebut, polisi juga berhasil mengamankan 12 pucuk senjata api dan 3.573 butir amunisi.
Kekhawatiran atas Keamanan di Papua
Insiden penembakan dan pembakaran di Asmat menunjukkan bahwa ancaman dari KKB masih terus berlangsung. Meskipun pihak berwajib terus berupaya memberantas kelompok-kelompok ini, situasi di wilayah Papua tetap menjadi perhatian serius.
Selain menangani kasus-kasus kekerasan, pihak berwajib juga harus memastikan bahwa akses ke daerah-daerah terpencil dapat ditingkatkan agar proses pendataan dan penyelidikan bisa lebih cepat dan efektif. Selain itu, perlindungan terhadap warga sipil harus terus diperkuat agar tidak lagi menjadi korban dari aksi-aksi brutal KKB.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!