KONI Tolitoli Mengapresiasi Keputusan Erick Thohir Cabut Peraturan 14

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Langkah Tegas Menteri Olahraga dalam Mengubah Kebijakan Olahraga Nasional

Langkah yang diambil oleh Menteri Pemuda dan Olahraga, Erick Thohir, dalam mencabut Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga (Permempora) Nomor 14 Tahun 2024, hanya seminggu setelah dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto, dinilai sebagai tindakan berani yang mengubah arah kebijakan olahraga nasional. Keputusan ini resmi diumumkan melalui Permempora Nomor 7 Tahun 2025 dan langsung mendapat sambutan positif dari berbagai pihak terkait olahraga, baik di tingkat pusat maupun daerah.

Salah satu respons positif datang dari Kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah. Sekretaris Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Tolitoli, Mansur Pondang, SH., MH., menyampaikan apresiasinya terhadap keputusan Erick Thohir. Ia menilai bahwa langkah tersebut merupakan bentuk kepemimpinan yang tegas dan responsif terhadap aspirasi masyarakat olahraga. “Menteri Erick menunjukkan keberanian luar biasa. Hanya seminggu setelah dilantik, beliau langsung mencabut Permempora 14 yang selama ini menjadi tuntutan para stakeholder olahraga,” ujarnya.

Bagi Mansur, yang kerap disebut sebagai "Sultan Olahraga Sulteng," keputusan ini bukan sekadar tindakan administratif, tetapi juga tanda bahwa pemerintah pusat mulai mendengarkan suara daerah. Menurutnya, desakan untuk mencabut Permempora 14 meningkat signifikan dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) KONI Pusat, yang dihadiri oleh perwakilan KONI provinsi, KONI kabupaten/kota, badan olahraga fungsional, serta pengurus cabang olahraga pusat.

Sebelumnya, Permempora 14 dianggap memberikan hambatan pada pola pembinaan atlet berprestasi di Tanah Air. Aturan ini menimbulkan kebingungan dalam koordinasi antar lembaga dan memperlebar jarak antara pemerintah pusat dengan organisasi olahraga di daerah. Mansur menilai bahwa pencabutan aturan ini membuka ruang baru untuk membangun sinergi yang lebih sehat antara KONI dan pemerintah, demi meningkatkan prestasi olahraga yang kompetitif di tingkat global.

Langkah Erick Thohir juga menjadi ujian awal dalam kepemimpinannya. Dengan pengalaman luas dalam tata kelola olahraga internasional, mulai dari sepak bola hingga basket, ia dianggap memiliki perspektif manajerial yang jarang dimiliki pejabat publik di bidang olahraga. “Keputusan ini menunjukkan bahwa Menteri tidak hanya mendengar, tetapi juga bertindak cepat dan tepat,” tambah Mansur.

Respon positif dari berbagai daerah, termasuk Tolitoli, menunjukkan adanya harapan baru bagi dunia olahraga. Banyak pihak berharap bahwa pencabutan Permempora 14 bisa menjadi titik balik dalam merumuskan kebijakan olahraga berbasis prestasi yang lebih konsisten. Hal ini sejalan dengan visi Presiden Prabowo yang menjadikan olahraga sebagai bagian dari diplomasi dan kebanggaan nasional.

Namun, di balik euforia tersebut, tantangan masih menanti. Pemerintah kini dituntut untuk menghadirkan regulasi baru yang lebih inklusif, memastikan keterlibatan KONI di semua tingkatan, dan merancang ekosistem olahraga yang berorientasi pada prestasi jangka panjang. “Mencabut satu aturan hanyalah langkah awal. Pekerjaan sesungguhnya adalah membangun sistem yang adil bagi atlet, pelatih, dan seluruh insan olahraga,” tutup Mansur.