
Pertumbuhan Industri Jasa Keuangan di Jawa Barat Tahun 2025
Industri Jasa Keuangan (IJK) di Provinsi Jawa Barat hingga Juli 2025 masih menunjukkan pertumbuhan positif, meskipun mengalami perlambatan. Hal ini disampaikan oleh Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Jawa Barat, yang memantau perkembangan sektor keuangan secara berkala.
Sektor Perbankan Tetap Menunjukkan Pertumbuhan Positif
Sektor perbankan di Jawa Barat tercatat mengalami pertumbuhan positif berdasarkan data year on year. Beberapa indikator utama seperti Total Aset, Dana Pihak Ketiga (DPK), dan Kredit menunjukkan peningkatan masing-masing sebesar 1,78%, 4,39%, dan 2,79% pada Juli 2025.
Selain itu, penyaluran kredit Bank Umum di Jawa Barat mencapai Rp655 triliun dengan pertumbuhan sebesar 1,51% YoY. Dalam skala nasional, Jawa Barat menjadi provinsi kedua dengan penyaluran kredit terbesar setelah DKI Jakarta. Market share Jawa Barat terhadap total kredit nasional mencapai 7,87%.
Penyaluran Kredit Berdasarkan Sektor Ekonomi
Dari segi sektor ekonomi, penyaluran kredit terbesar diberikan kepada Rumah Tangga sebesar Rp429,01 triliun, meningkat 6,87% YoY. Sementara itu, sektor Industri Pengolahan menerima kredit sebesar Rp164,03 triliun, tetapi mengalami penurunan sebesar 0,19% YoY.
Meski demikian, ada beberapa sektor yang mengalami penurunan signifikan dalam penyaluran kredit. Contohnya, sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan turun sebesar Rp5,61 triliun (18,04%), Pengangkutan dan Pergudangan turun sebesar Rp2,14 triliun (6,79%), serta Perdagangan Besar dan Eceran turun sebesar Rp2,47 triliun (1,90%). Penurunan ini dipengaruhi oleh kenaikan risiko kredit di sektor-sektor tersebut.
Namun, terdapat juga sektor-sektor yang berhasil membukukan pertumbuhan kredit dengan risiko tergolong rendah. Antara lain:
- Real Estate: Tumbuh 16,41% YoY dengan NPL gross 1,17%
- Konstruksi: Tumbuh 12,30% YoY dengan NPL gross 3,10%
- Rumah Tangga: Tumbuh 6,87% YoY dengan NPL gross 3,26%
Sebaran Dana Pihak Ketiga dan Penyaluran Kredit di Wilayah Jawa Barat
Dari sisi fungsi intermediasi bank, lima kabupaten/kota dengan DPK terbesar adalah:
- Kota Bandung: Rp240,195 triliun (33,30%)
- Kota Bekasi: Rp103,834 triliun (14,39%)
- Kabupaten Bekasi: Rp59,54 triliun (8,25%)
- Kota Depok: Rp51,04 triliun (7,08%)
- Kabupaten Karawang: Rp41,43 triliun (5,74%)
Sementara itu, lima kabupaten/kota dengan penyaluran kredit terbesar adalah:
- Kabupaten Bekasi: Rp172,60 triliun (16,79%)
- Kabupaten Bogor: Rp142,29 triliun (13,84%)
- Kota Bandung: Rp130,46 triliun (7,38%)
- Kabupaten Karawang: Rp73,87 triliun (7,19%)
Tingkat NPL Gross di Kabupaten/Kota
Rasio NPL gross tertinggi tercatat di beberapa daerah, antara lain:
- Kabupaten Cianjur: Rp1,33 triliun (7,72%)
- Kota Sukabumi: Rp321 miliar (5,47%)
- Kota Tasikmalaya: Rp581 miliar (5,38%)
- Kabupaten Sukabumi: Rp945 miliar (5,32%)
- Kota Bekasi: Rp733 miliar (5,31%)
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!