Kredit Menganggur di Bank Masih Menumpuk, Didominasi Kredit Modal Kerja

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Kondisi Kredit Perbankan di Indonesia pada Agustus 2025

Pada bulan Agustus 2025, pertumbuhan kredit perbankan masih tergolong rendah. Bank Indonesia (BI) mencatat bahwa penyaluran kredit secara keseluruhan hanya tumbuh sebesar 7,56% secara tahunan (YoY). Angka ini menunjukkan bahwa pertumbuhan kredit masih berada dalam kisaran satu digit.

Kondisi ini juga memengaruhi jumlah fasilitas pinjaman yang belum dicairkan. Rasio kredit menganggur atau undisbursed loan pada Agustus 2025 mencapai Rp 2.372,11 triliun atau sekitar 22,71% dari plafon kredit yang tersedia. Rasio ini paling tinggi di beberapa sektor seperti industri, pertambangan, jasa dunia usaha, dan perdagangan dengan jenis kredit modal kerja (KMK).

Menurut BI, faktor-faktor yang memengaruhi ketidakstabilan pertumbuhan kredit antara lain sikap menunggu pelaku usaha (wait and see), suku bunga kredit yang masih tinggi, serta penggunaan dana internal yang lebih besar untuk pembiayaan usaha. Hal ini membuat para pelaku usaha cenderung lebih efisien dalam operasionalnya karena daya beli masyarakat belum pulih sepenuhnya.

Advisor Banking & Finance Development Center, Moch Amin Nurdin, menyatakan bahwa kinerja penyaluran kredit tidak akan mengalami peningkatan signifikan hingga akhir tahun ini. Ia memproyeksikan bahwa kredit secara umum belum akan mencapai pertumbuhan dua digit hingga akhir tahun.

“Betul, kredit modal kerja (KMK) adalah yang paling banyak. Karena belum ada peningkatan operasional dari sisi penjualan. Daya beli belum normal karena pelaku usaha beroperasi efisien agar bisa menjaga kinerja keuangan,” ujar Amin.

Dalam laporan analisis uang beredar Bank Indonesia, kredit modal kerja pada Agustus 2025 hanya tumbuh sebesar 3,0% YoY, dengan total nilai kredit mencapai Rp 3.446,0 triliun. Angka ini sedikit meningkat dibandingkan Juli 2025 yang tumbuh sebesar 2,8% YoY. Namun, pertumbuhan ini masih tergolong lesu jika dibandingkan dengan Agustus 2024 yang tumbuh sebesar 10,3% YoY.

PT Bank BPD DIY juga mencatat pertumbuhan kredit modal kerjanya yang sangat tipis. Hingga Agustus 2025, pertumbuhan kredit modal kerja di bank tersebut hanya sebesar 1,56% YoY, dari Rp 2,96 triliun menjadi Rp 2,99 triliun.

Direktur Pemasaran dan Usaha Syariah BPD DIY, Raden Agus Trimurjanto, menyebutkan bahwa subsektor kredit modal kerja yang mengalami pertumbuhan adalah sektor Aktivitas Keuangan & Asuransi, Informasi & Komunikasi, Pendidikan, serta Penyediaan Akomodasi & Makan Minum. Sebaliknya, subsektor Konstruksi dan Perdagangan Besar & Eceran mengalami penurunan.

Namun, Agus menegaskan bahwa total kredit menganggur di Bank BPD DIY per Agustus 2025 sebesar Rp 556 miliar, turun 22,32% YoY dari sebelumnya yang sebesar Rp 716 miliar. Dengan kondisi ini, bank tetap optimistis dalam memenuhi target pertumbuhan kredit sesuai Rencana Bisnis Bank (RBB) tahun 2025.

“Bank BPD DIY terus optimis bisa mencapai pertumbuhan kredit 2025, yang mana jika sesuai RBB dibidik naik 9% YoY dengan catatan kondisi ekonomi tetap baik. Jika diproyeksikan moderat kemungkinan, akan tumbuh pada posisi kisaran 7% YoY,” ujar Agus.

Sementara itu, PT Bank KB Indonesia Tbk melaporkan bahwa pertumbuhan kredit secara keseluruhan terus menunjukkan tren positif. Hingga Agustus 2025, portofolio kredit modal kerja KB Bank mencatat pertumbuhan double digit secara tahunan.

VP Corporate Relations KB Bank, Adi Pribadi, menyampaikan bahwa pertumbuhan ini terutama didukung oleh sektor-sektor produktif seperti infrastruktur, pertambangan, dan kesehatan. Menurut Adi, sentimen pelaku usaha masih cukup positif dalam menjaga likuiditas dan arus kas bisnis.

“Ke depan, kami terus menjaga momentum positif ini akan berlanjut. Meski permintaan kredit di tingkat industri cenderung fluktuatif, namun seiring dengan berbagai program stimulus dari pemerintah, kami tetap membidik pertumbuhan positif hingga akhir tahun ini,” tambah Adi.