
Penyaluran Kredit Motor Roda Dua Dominasi Pembiayaan FIF Group
PT Federal International Finance (FIF Group) mencatatkan penyaluran kredit untuk sepeda motor roda dua mencapai angka yang cukup signifikan, yaitu sebesar Rp 22,8 triliun selama semester pertama tahun 2025. Angka ini menjadi bagian terbesar dari total pembiayaan yang disalurkan oleh FIF Group dalam periode tersebut, yang mencapai total sebesar Rp 58,3 triliun. Capaian ini menunjukkan bahwa kredit motor masih menjadi pilihan utama masyarakat dalam memenuhi kebutuhan transportasi.
Direktur FIFGroup, Daniel Hartono, menjelaskan bahwa ada tiga alasan utama mengapa sepeda motor tetap diminati, terutama melalui skema kredit. Pertama, sepeda motor digunakan sebagai alat transportasi untuk bekerja, sehingga memiliki fungsi produktif. Kedua, banyak masyarakat menggunakan motor untuk mengantar anak-anak ke sekolah. Ketiga, motor juga sering digunakan untuk keperluan liburan atau berwisata.
Daniel menyampaikan hal tersebut dalam gelaran Astra Media Day di Menara Astra, pada hari Selasa (23/9). Ia menilai bahwa sepeda motor cocok digunakan oleh berbagai kalangan masyarakat, baik itu dari kalangan bawah maupun menengah. Meskipun kondisi daya beli masyarakat saat ini tidak begitu baik, minat terhadap kredit kendaraan roda dua tidak mengalami penurunan yang signifikan.
Alasan Minat Terhadap Sepeda Motor Tetap Tinggi
Daniel menyoroti bahwa di Indonesia masih terdapat daerah-daerah yang belum memiliki infrastruktur mobilitas yang memadai. Di beberapa wilayah pelosok, misalnya, infrastruktur jalan masih terbatas dan kurang memadai untuk kendaraan roda empat. Namun, sepeda motor tetap bisa digunakan karena lebih fleksibel dalam melewati jalur-jalur sempit atau tidak terawat.
“Di sana memang infrastruktur mobilitas itu kurang berkembang. Jadi, untuk mendapatkan akses mobilitas, sepeda motor menjadi kebutuhan yang sangat penting,” ujarnya. Hal ini membuat permintaan terhadap kredit motor tetap meningkat, meski dalam skala yang berbeda-beda di setiap daerah.
Menurut Daniel, persentase pembiayaan sepeda motor di FIF Group hampir seimbang antara wilayah Jawa dan luar Jawa, dengan masing-masing mencapai 53 persen dan 47 persen. Ini menunjukkan bahwa minat terhadap sepeda motor tidak hanya terpusat di pulau Jawa, tetapi juga tersebar di berbagai wilayah lain.
Target Pertumbuhan Pembiayaan Tahun Ini
Daniel juga mengungkapkan bahwa FIF Group menargetkan pertumbuhan pembiayaan pada tahun 2025 sebesar 4,7 persen, atau di atas angka Rp 49,6 triliun. Target ini mencerminkan optimisme perusahaan terhadap potensi pasar kendaraan roda dua di tengah tantangan ekonomi yang sedang dihadapi masyarakat.
Ia menjelaskan bahwa di luar pulau Jawa, seperti Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Indonesia Timur, pertumbuhan ekonomi didorong oleh faktor-faktor berbeda. Wilayah-wilayah ini lebih banyak terkait dengan komunitas lokal, tambang, perkebunan, dan pertanian. Hal ini juga berdampak pada pola pembiayaan sepeda motor, yang cenderung berbeda dibandingkan di wilayah Jawa.
Dengan demikian, sepeda motor tetap menjadi pilihan utama bagi masyarakat Indonesia, terlepas dari perbedaan kondisi ekonomi dan infrastruktur di berbagai wilayah. FIF Group terus berupaya memenuhi kebutuhan masyarakat akan akses mobilitas yang efisien dan terjangkau.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!