Krisis Solar Ancam Ekonomi Sulut, Akademisi Minta Pemerintah Bertindak Tegas

Masalah Kelangkaan Solar di Sulawesi Utara Terus Berlanjut

Masalah kelangkaan solar di wilayah Sulawesi Utara (Sulut) terus menjadi isu yang mengemuka dan tidak kunjung selesai. Masyarakat mulai merasa khawatir dengan kondisi ini, khususnya setelah muncul dugaan adanya tindakan ilegal atau praktik mafia yang memperparah keadaan. Akibatnya, banyak kendaraan truk harus menunggu berjam-jam di beberapa stasiun pengisian bahan bakar (SPBU), terutama truk yang digunakan untuk mengangkut barang kebutuhan pokok.

Kondisi ini menyebabkan gangguan besar dalam operasional transportasi. Banyak perusahaan logistik dan pengangkut bahan makanan kesulitan dalam menjalankan aktivitas harian mereka karena keterlambatan dalam mendapatkan pasokan solar. Hal ini juga berdampak pada rantai pasokan yang bisa memengaruhi harga barang di pasar.

Robert Winerungan, seorang akademisi dari Universitas Negeri Manado (Unima), menilai bahwa masalah ini bukanlah hal baru. Ia menyoroti bahwa masalah ini sudah berlangsung lama dan belum ada solusi yang efektif. Menurutnya, jika situasi ini terus berulang, maka dampaknya akan semakin luas, terutama terhadap perekonomian daerah.

“Kenapa tidak bisa terselesaikan dari tahun ke tahun? Ini bukan persoalan baru, sudah lama terjadi,” ujar Robert saat dihubungi melalui telepon.

Ia menegaskan bahwa ketidakstabilan pasokan solar dapat mengganggu alur distribusi barang. Keterlambatan pengiriman membuat ketidakpastian dalam jadwal kedatangan barang, yang berpotensi memicu peningkatan harga di pasar. Selain itu, biaya transportasi juga bisa meningkat drastis karena keterbatasan bahan bakar.

“Bukan cuma harga naik, tapi pelaku usaha atau penyedia jasa transportasi juga tidak dapat untung,” tambahnya.

Robert menyarankan agar pemerintah bertindak lebih tegas dalam menangani masalah ini. Ia menekankan pentingnya pengawasan yang ketat untuk mencegah adanya praktik mafia yang mencoba memanipulasi pasokan solar. Jika ada indikasi adanya tindakan ilegal, maka pihak berwajib harus segera melakukan tindakan hukum.

“Kalau pemerintah tidak bisa selesaikan, akibatnya antrean akan terus begini. Jangan cuma omon-omon. Kalau ada mafia solar, tangkaplah,” ujarnya.

Selain itu, ia juga menyoroti pentingnya peran pemerintah dalam menjaga kepercayaan masyarakat. Jika masalah ini tidak segera diatasi, maka rasa kecewa masyarakat bisa meningkat. Ia juga mengingatkan agar pihak-pihak yang seharusnya bertanggung jawab tidak ikut terlibat dalam praktik-praktik yang merugikan masyarakat.

“Jangan sampai masyarakat kecewa karena masalah ini tidak kunjung berakhir. Jangan pula pihak yang seharusnya bertanggung jawab justru ikut terlibat,” pungkas Robert.