
Bocah 8 Tahun di Jakarta Ditemukan Tewas dalam Kondisi Membusuk
Seorang bocah perempuan berusia 8 tahun, yang dikenal dengan inisial AR, ditemukan tewas dalam kondisi membusuk di kamar kos milik ibunya di Jalan Arwana, Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara. Kejadian ini menimbulkan banyak pertanyaan dan kekhawatiran terkait penyebab kematian bocah tersebut.
Kronologi Penemuan Jasad
Jasad AR pertama kali ditemukan oleh penghuni kos setelah mencium bau tidak sedap dari lantai tiga. Awalnya, mereka ragu untuk memeriksa kamar karena takut akan hal-hal yang tidak menyenangkan. Namun, ketika ibu korban, MKR (35), sedang tidak ada di tempat, para penghuni akhirnya memberanikan diri untuk memeriksa kamar tersebut.
Saat ditemukan, jasad AR sudah dalam kondisi membusuk dan diduga telah meninggal sekitar lima hari sebelumnya. Polisi kemudian melakukan olah TKP di lokasi kejadian dan menemukan adanya luka di bagian punggung korban. Namun, penyebab pasti kematian masih belum diketahui karena jasad sudah dalam kondisi yang sangat memburuk.
Penyebab Kematian Masih Mencurigakan
Hingga saat ini, penyebab pasti kematian AR masih dalam penyelidikan. Pihak kepolisian menunggu hasil autopsi dari RS Polri Kramat Jati untuk memastikan apakah luka yang ditemukan disebabkan oleh tusukan atau faktor lain. Selain itu, kondisi jasad yang membusuk juga memperumit proses identifikasi.
Pengakuan Tetangga Korban
Seorang tetangga korban, Apaw (60), mengungkapkan bahwa AR sempat hampir diadopsi oleh mantu-nya. Menurut Apaw, mantu-nya ingin mengangkat AR sebagai anak angkat tanpa meminta biaya besar, hanya meminta biaya rumah sakit. Namun, permintaan tersebut tidak dapat dipenuhi oleh MKR karena kesulitan finansial.
Apaw menjelaskan bahwa sejak AR masih dalam kandungan, mantu-nya sudah membantu MKR dengan membelikan susu kehamilan, membayar USG, serta vitamin. Namun, MKR meminta uang sebesar Rp 100 juta, yang tidak bisa dipenuhi. Akibatnya, niat untuk mengadopsi AR dibatalkan.
Kondisi Mental MKR
Dari informasi yang diperoleh, MKR diketahui memiliki riwayat gangguan kejiwaan sejak kecil. Meskipun pernah berobat, gangguan tersebut kembali muncul setelah ia berpisah dengan mantan suaminya sekitar empat bulan lalu. Hal ini membuatnya sering menyiksa putrinya sendiri.
Menurut Arif, kepala keamanan setempat, penghuni kos sering mendengar suara tangisan anak kecil yang digebuk. Bahkan, Arif pernah melihat AR dalam kondisi wajah lebam dan bawah mata yang terluka. Namun, penghuni kos tidak berani bertanya lebih lanjut karena MKR bersikap tertutup.
Penangkapan MKR
Setelah penemuan jasad AR, MKR sempat meninggalkan rumahnya. Setelah dilakukan pencarian, MKR akhirnya ditemukan di kawasan Kertajaya, Penjaringan, Jakarta Utara. Saat dihubungi oleh pihak kepolisian, MKR tidak merespons dengan jelas dan tampak dalam kondisi psikis yang tidak stabil.
Kini, MKR telah diamankan di Polres Metro Jakarta Utara untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Penyelidikan terus dilakukan untuk mengungkap seluruh fakta di balik kematian AR, termasuk apakah ada unsur kekerasan atau perlakuan tidak manusiawi terhadap bocah tersebut.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!