Kronologi Penyerangan Keluarga di Pacitan, Pelaku Lari ke Hutan, 6 SD Diliburkan

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Kronologi Penyerangan Keluarga di Pacitan yang Menimbulkan Kekacauan

Peristiwa mencekam terjadi di Desa Temon, Kecamatan Arjosari, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, pada Sabtu (20/9/2025). Seorang pria bernama Wawan mengamuk hingga menyerang keluarga mantan istrinya, Miswati. Dalam insiden ini, pelaku menggunakan senjata tajam berupa parang dan menyebabkan satu orang tewas serta empat anggota keluarga luka-luka.

Kronologi penyerangan bermula dari permintaan Wawan untuk rujuk dengan mantan istrinya, Miswati. Pada Jumat (19/9/2025), ia mencoba mengajak kembali Miswati, tetapi keluarga mantan istrinya menolak. Miswati telah memiliki calon suami baru, sehingga penolakan tersebut semakin memicu kemarahan Wawan.

Pada malam hari tanggal 20 September 2025, Wawan kembali ke rumah mantan istrinya dengan membawa senjata tajam. Ia mematikan aliran listrik di rumah Miswati. Saat itu, saudara Miswati, Eky, keluar rumah untuk mengecek dan mencoba menyalakan kembali listrik. Namun, ia langsung disabet oleh Wawan.

Mendengar teriakan Eky, ibu Miswati, Timi (50 tahun), segera keluar dan mendapatkan luka parah di lehernya, sehingga meninggal di lokasi kejadian. Selanjutnya, mantan mertua laki-laki, Miskun, juga dibacok oleh Wawan. Miswati sendiri turut menjadi korban dalam serangan tersebut.

Anak dari Miswati, BM (17 tahun), dan sepupunya AG (10 tahun), bersembunyi saat kejadian. Namun, AG ketahuan oleh pelaku dan ditikam. BM berhasil melarikan diri, sementara AG mengalami cedera parah. BM sempat dikira diculik, tetapi akhirnya ditemukan dalam kondisi selamat.

Kondisi Korban Pasca Penyerangan

Empat korban dari peristiwa ini dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Darsono Pacitan. Mereka adalah Miskun, Eky, Miswati, dan AG. Setelah menjalani perawatan, Miskun dan Eky sudah diperbolehkan pulang. Sedangkan Miswati masih dirawat setelah menjalani operasi.

AG, yang berusia 10 tahun, dirujuk ke Rumah Sakit di Kota Yogyakarta karena mengalami pendarahan di kepala. Hasil CT Scan menunjukkan adanya pendarahan yang memerlukan perawatan lebih lanjut. Secara umum, para korban mengalami luka robek di tangan, punggung, dan wajah.

Upaya Pencarian Pelaku

Tim gabungan TNI dan Polri masih melakukan pencarian terhadap Wawan. Anjing pelacak dari Satuan K9 Polda Jawa Timur dilibatkan untuk mempersempit ruang gerak pelaku. Diduga, Wawan masih bersembunyi di area hutan dekat desa. Kapolres Pacitan, AKBP Ayub Diponegoro Azhar, menyatakan bahwa kemungkinan besar pelaku telah keluar dari Kabupaten Pacitan.

Pengaruh terhadap Sekolah

Situasi pasca kejadian masih mencekam, sehingga enam Sekolah Dasar (SD) di daerah tersebut diliburkan. Salah satunya adalah SD Negeri 2 Temon, tempat AG bersekolah. Guru sekolah tersebut menyatakan bahwa pengambilan keputusan dilakukan karena situasi belum kondusif. Banyak siswa yang tinggal jauh dan harus melewati hutan untuk pergi ke sekolah, sehingga orang tua khawatir.

Camat Arjosari, Didik Darmawan, mengimbau warga agar tetap tenang namun tidak lengah. Aparat gabungan bersama warga terus melakukan penyisiran di hutan untuk mencari pelaku. Warga juga diminta untuk melapor jika melihat orang mencurigakan.