
Fenomena Kulminasi Matahari Menarik Wisatawan di Kota Pontianak
Pada hari Selasa, 23 September 2025, Kota Pontianak kembali menjadi pusat perhatian berkat fenomena alam yang langka dan menarik, yaitu kulminasi matahari atau yang dikenal dengan sebutan Pesona Tanpa Bayangan. Fenomena ini terjadi ketika matahari berada tepat di atas garis khatulistiwa, sehingga benda-benda yang ada di permukaan bumi tidak memiliki bayangan.
Cuaca yang cerah pada momen tersebut membuat masyarakat dan para wisatawan dapat menyaksikan langsung fenomena alam yang sangat istimewa ini. Di Taman Khatulistiwa, Jl. Khatulistiwa, Batu Layang, banyak orang berkumpul untuk melihat matahari yang bersinar terang tanpa memberikan bayangan apa pun.
Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, menyampaikan rasa syukurnya karena kejadian alam ini berlangsung dalam kondisi cuaca yang sangat mendukung. Ia mengatakan bahwa kehadiran matahari yang bersinar terang adalah anugerah yang luar biasa.
"Alhamdulillah, pertama, didukung cuaca yang cerah, matahari menyinari Kota Pontianak dan Tugu Khatulistiwa ini sehingga kita bisa berada di posisi ini tanpa bayangan. Ini merupakan anugerah, biasanya kan mendung," ujar Edi saat diwawancarai di lokasi acara.
Menurutnya, fenomena kali ini berlangsung dengan meriah dan dihadiri oleh berbagai tamu, termasuk mahasiswa dari Jerman dan perwakilan asosiasi program doktoral manajemen dari seluruh Indonesia. Acara ini dinilai cukup istimewa karena dihadiri oleh tamu-tamu dari luar negeri maupun akademisi nasional.
Edi berharap, momen ini dapat menjadi inspirasi untuk memperkuat branding Kota Pontianak sebagai Kota Khatulistiwa serta meningkatkan sektor ekonomi, khususnya ekonomi kreatif. "Mudah-mudahan ini memberikan inspirasi untuk memperkuat branding Kota Pontianak sebagai Kota Khatulistiwa dan tentunya meningkatkan sektor ekonomi, terutama ekonomi kreatif," tambahnya.
Ia juga menegaskan bahwa Tugu Khatulistiwa selalu menjadi tujuan utama bagi wisatawan yang datang ke Pontianak. "Ya, sebenarnya setiap tamu yang datang ke Kota Pontianak pasti berkunjung ke Tugu Khatulistiwa," jelasnya.
Selain itu, momen kulminasi matahari ini juga ditandai dengan tradisi unik, yaitu mendirikan telur secara tegak. Tradisi ini menjadi atraksi khas yang menarik perhatian pengunjung. Banyak orang mencoba untuk melakukan hal tersebut, meskipun tidak semua berhasil.
Fenomena alam ini tidak hanya menjadi daya tarik bagi wisatawan lokal, tetapi juga menarik perhatian para ilmuwan dan peneliti yang ingin mempelajari lebih lanjut tentang fenomena astronomi yang langka ini. Dengan adanya acara seperti ini, diharapkan semakin banyak orang yang tertarik untuk belajar dan memahami lebih dalam tentang alam dan lingkungan sekitar.
Kulminasi matahari ini menjadi bukti bahwa Kota Pontianak memiliki potensi besar sebagai destinasi wisata yang unik dan menarik. Dengan kombinasi antara budaya, alam, dan tradisi, Kota Pontianak terus berupaya untuk menjaga dan melestarikan kekayaan budaya serta alam yang dimilikinya.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!