
Kinerja Bank-Bank Besar di Indonesia pada Agustus 2025
Kinerja sejumlah bank dalam Kelompok Bank Berdasarkan Modal Inti (KBMI) hingga Agustus 2025 menunjukkan penurunan yang cukup signifikan. Mayoritas bank besar mencatatkan penurunan kinerja laba, meskipun beberapa aspek lain seperti pendapatan bunga bersih dan pertumbuhan kredit masih menunjukkan perkembangan positif.
Laba PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Turun 8,66%
Laba tahun berjalan Bank Mandiri pada periode Januari-Agustus 2025 turun 8,66% secara tahunan (YoY). Dalam laporan bulanan, laba BMRI mencapai Rp 30,65 triliun, dibandingkan dengan laba di periode delapan bulan pertama 2024 yang sebesar Rp 33,55 triliun. Meski demikian, pendapatan bunga bersih dari Bank Mandiri mengalami kenaikan sebesar 3,35%, mencapai Rp 51,17 triliun. Beban impaiment juga terlihat menyusut hingga 25,72% menjadi Rp 4,49 triliun.
Dari sisi intermediasi, portofolio kredit Bank Mandiri meningkat sebesar 10,74% YoY menjadi Rp 1.353 triliun. Dana Pihak Ketiga (DPK) juga naik 10,56% menjadi Rp 1.706 triliun.
Laba PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) Juga Turun
Laba tahun berjalan BNI pada periode Januari-Agustus 2025 turun 5,74% YoY, mencapai Rp 13,4 triliun. Pendapatan bunga bersih BNI sedikit turun menjadi Rp 25,3 triliun, dibandingkan dengan Rp 25,6 triliun di Agustus 2024. Beban biaya pencadangan BNI tetap tinggi, yaitu sebesar Rp 4,7 triliun. Namun, portofolio kredit BNI meningkat 8,2% YoY menjadi Rp 768,6 triliun, serta DPK naik menjadi Rp 869,1 triliun.
BCA Mengalami Kenaikan Laba 8,52%
Berbeda dengan dua bank sebelumnya, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) berhasil meningkatkan laba sebesar 8,52% YoY menjadi Rp 39,06 triliun. Meskipun beban biaya pencadangan BBCA meningkat 106,75% YoY menjadi Rp 2,66 triliun, pendapatan bunga bersih juga naik menjadi Rp 53,12 triliun. Pendapatan non bunga juga meningkat 18,89% YoY menjadi Rp 18,26 triliun, dengan kontribusi terbesar dari pendapatan berbasis komisi sebesar Rp 12,61 triliun.
Portofolio kredit BBCA mencapai Rp 920,87 triliun, meningkat 9,27% YoY. Sementara itu, Dana Pihak Ketiga (DPK) BBCA mencapai Rp 1.160 triliun, naik 5,26% YoY.
Analisis dan Proyeksi Kinerja Bank-Bank Besar
Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Nafan Aji, memprediksi bahwa pertumbuhan kredit akan membaik di semester II-2025. Hal ini dipengaruhi oleh faktor musiman seperti kebutuhan konsumsi domestik yang meningkat menjelang Natal, serta ekspansi industri manufaktur di Indonesia.
Sementara itu, Achmad Yaki dari BCA Sekuritas menilai bahwa kinerja bank-bank besar masih bisa tumbuh antara 5%-12% selama 2025. Meskipun tekanan margin terjadi akibat kenaikan biaya dana, proyeksi NIM di semester II-2025 tetap optimis.
Perlu diketahui bahwa perlambatan pertumbuhan kredit menjadi tantangan bagi sebagian bank besar. Hanya BBCA yang menunjukkan pertumbuhan kredit yang solid, sementara bank BUMN mengalami penurunan kinerja.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, kinerja bank-bank besar di Indonesia pada Agustus 2025 menunjukkan perbedaan yang signifikan. Bank Mandiri dan Bank BUMN mengalami penurunan laba, sementara Bank Central Asia Tbk (BBCA) berhasil meningkatkan laba dan pertumbuhan kredit. Prediksi kinerja bank-bank besar di semester II-2025 tetap optimis, dengan potensi peningkatan permintaan kredit dan valuasi saham yang terbilang undervalued.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!