Mahasiswa Baru Diwajibkan Cium Kening, Kampus Ambil Tindakan Tegas

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Aksi Tak Terpuji di Kampus Universitas Sriwijaya

Sebuah aksi yang menimbulkan kehebohan di media sosial baru-baru ini terjadi di kampus Universitas Sriwijaya (Unsri), Palembang, Sumatera Selatan. Dalam acara penyambutan mahasiswa baru, sejumlah senior memaksa para maba untuk saling mencium kening. Aksi tersebut menimbulkan reaksi keras dari berbagai pihak.

Universitas Sriwijaya adalah salah satu perguruan tinggi negeri terkemuka di Indonesia. Didirikan pada 31 Oktober 1953, kini Unsri memiliki status Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN-BH). Acara penyambutan mahasiswa baru ini dilaksanakan di area kampus Unsri pada Sabtu (23/9/2025) lalu.

Aksi yang dilakukan oleh senior-senior Himateta Unsri menyebabkan kegaduhan di jagat maya. Video yang merekam kejadian tersebut kemudian viral dan mendapat banyak komentar negatif. Para senior akhirnya menyampaikan permintaan maaf atas tindakan mereka.

Ketua Umum Himateta Unsri, Ivandi Cesario Amar, bersama dengan senior lainnya mengakui kesalahan dalam pelaksanaan kegiatan. Mereka menegaskan penyesalan mendalam atas insiden tersebut dan menerima sanksi yang diberikan oleh universitas.

Tujuan Awal dan Perkembangan Kejadian

Awalnya, kegiatan ini dilakukan dengan tujuan kekeluargaan dan menciptakan lingkungan kebersihan di jurusan. Arjuna Satria, Koordinator kebersihan atau WTC (we can take cleaning), menjelaskan bahwa acara tersebut bertujuan untuk membangun rasa kebersamaan antar mahasiswa.

Setelah acara WTC, dilanjutkan dengan kegiatan rundingan ketua angkatan hingga pukul 17.00. Ide untuk menambah games hiburan dalam acara tersebut berasal dari M Dwinandra. Ia mengatakan bahwa ide tersebut datang dari temannya Rayan, seorang alumni.

Namun, tindakan yang diambil tidak sesuai dengan harapan. Beberapa maba dipaksa untuk mencium kening teman-temannya. Bahkan, ada laporan yang menyebutkan bahwa beberapa maba diajak berkelahi. Tindakan tersebut dinilai sebagai bentuk pemaksaan yang tidak pantas.

Penyebaran Video dan Konsekuensi

Salah satu anggota mengungkapkan bahwa video tersebut awalnya hanya didokumentasikan dan dikirim ke adik tingkat. Namun, karena kelalaian, video tersebut kemudian disebarluaskan ke grup angkatan 2023 hingga 2025.

Akibat dari kejadian ini, UNSRI memberikan sanksi tegas kepada Himateta. Universitas memutuskan untuk membekukan himpunan tersebut selama satu tahun kedepan. Hal ini dilakukan sebagai langkah serius untuk mencegah terulangnya kejadian serupa.

Surat Edaran Rektor Nomor 0003/UN9/SE.BAK.KM/2025 menegaskan bahwa mahasiswa baru harus menghindari ajakan dari pihak mana pun yang melanggar aturan universitas. Pelanggaran seperti perpeloncoan, perundungan, pelecehan seksual, dan intoleransi akan diberikan sanksi sesuai peraturan yang berlaku.

Pimpinan Fakultas Pertanian Unsri telah memanggil dan melakukan investigasi terhadap ketua dan wakil ketua himpunan mahasiswa teknologi pertanian, ketua angkatan 2023, serta ketua dan anggota panitia pelaksana kegiatan. Selain itu, Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Perguruan Tinggi (PPKPT) Unsri akan melakukan investigasi terhadap pelaku perundungan.

Tanggapan Publik

Video yang viral menunjukkan suasana tegang di antara para maba. Banyak orang merasa prihatin dengan tindakan yang dilakukan oleh senior-senior. Salah satu pengirim laporan menyebutkan bahwa meskipun masalah rambut dipotong tidak menjadi masalah, tetapi disuruh ciuman sudah menyimpang dari norma yang seharusnya.

Kejadian ini menjadi peringatan bagi seluruh komunitas kampus bahwa tindakan yang tidak sesuai dengan etika dan norma harus dihindari. Semoga hal ini dapat menjadi pembelajaran bagi semua pihak untuk lebih bijak dalam mengelola kegiatan kemahasiswaan.