
Penyerapan Anggaran Program Makan Bergizi Gratis (MBG) Terus Berkembang
Badan Gizi Nasional (BGN) menyampaikan bahwa anggaran untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) akan terus meningkat hingga akhir tahun 2025. Dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi IX DPR RI, Dadan Hindayana, selaku perwakilan BGN, menjelaskan progres penyerapan anggaran yang terus meningkat.
Pada bulan Agustus 2025, target penyerapan anggaran MBG ditetapkan sebesar Rp 9 triliun. Namun, realisasi yang tercapai jauh lebih tinggi, yaitu sebesar Rp 13,2 triliun. Hal ini menunjukkan tren positif dalam penggunaan anggaran yang dialokasikan untuk program tersebut.
Dadan mengungkapkan bahwa target penyerapan anggaran pada bulan September 2025 adalah sebesar Rp 19 triliun. Ia optimistis target tersebut dapat tercapai, mengingat penyerapan di bulan Agustus sudah melebihi target. "Alhamdulillah hari ini, kita sudah bisa menyerap Rp 13,2 triliun. Artinya sudah melampaui target. Di bulan September, kami targetkan (penyerapan anggaran) Rp 19 triliun, mudah-mudahan juga terlampaui," ujarnya.
Selain itu, BGN juga memberikan proyeksi penyerapan anggaran hingga akhir tahun 2025. Pada Oktober, target penyerapan mencapai Rp 37 triliun. Di November, angka tersebut meningkat menjadi Rp 59,5 triliun, dan pada Desember, diproyeksikan sebesar Rp 76,4 triliun. Proyeksi ini menunjukkan peningkatan signifikan dari bulan ke bulan.
Dengan alokasi anggaran MBG sebesar Rp 52 triliun pada 2025, BGN memperkirakan akan membutuhkan tambahan sekitar Rp 24 triliun untuk mendukung penuh intervensi program tersebut. Tambahan anggaran ini diperlukan untuk memastikan ketersediaan makanan bergizi bagi masyarakat yang membutuhkan.
Terkait tahun anggaran 2026, BGN telah menerima Surat Bersama Pagu Anggaran dari Menteri Keuangan dan Menteri PPN/Kepala Bappenas pada 3 Juli 2025. Dari pagu indikatif awal sebesar Rp 217 triliun, kini resmi ditetapkan sebesar Rp 268 triliun, dengan tambahan sebesar Rp 50 triliun.
Dadan menjelaskan bahwa total anggaran tahun 2026 untuk BGN sebesar Rp 268 triliun. Jika dibandingkan dengan angka Rp 335 triliun yang disampaikan dalam nota keuangan, maka sebesar Rp 67 triliun masuk dalam kategori stand by. "Karena pagu anggaran yang resmi kami terima adalah Rp 268 triliun," ujarnya.
Perkembangan Anggaran dan Target Tahun 2026
Anggaran yang dialokasikan untuk BGN pada tahun 2026 menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya. Dengan tambahan sebesar Rp 50 triliun, BGN memiliki kesempatan untuk memperluas cakupan program Makan Bergizi Gratis. Hal ini penting untuk memastikan bahwa semua lapisan masyarakat, terutama kelompok rentan, tetap mendapatkan akses terhadap makanan bergizi.
Selain itu, peningkatan anggaran ini juga menunjukkan komitmen pemerintah dalam menjaga kesehatan masyarakat melalui program-program yang berfokus pada gizi. Dengan anggaran yang cukup, BGN dapat melakukan evaluasi dan penyesuaian sesuai kebutuhan aktual.
Proyeksi penyerapan anggaran yang terus meningkat menunjukkan bahwa BGN mampu mengelola dana secara efektif. Dengan peningkatan anggaran yang diberikan, BGN diharapkan dapat memaksimalkan potensi program tersebut agar lebih luas lagi manfaatnya.
Tantangan dan Peluang di Tahun 2026
Meskipun anggaran meningkat, BGN tetap menghadapi tantangan dalam pengelolaan dana dan implementasi program. Salah satu tantangan utama adalah memastikan distribusi makanan bergizi yang merata dan tepat sasaran. Selain itu, BGN juga perlu memperkuat koordinasi dengan berbagai pihak terkait seperti pemerintah daerah, lembaga swadaya masyarakat, dan sektor swasta.
Namun, dengan anggaran yang lebih besar, BGN memiliki peluang untuk meningkatkan kualitas layanan dan memperluas cakupan program. Dengan strategi yang tepat dan kolaborasi yang baik, BGN dapat menciptakan dampak nyata dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui program Makan Bergizi Gratis.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!