
Tantangan Manchester United dalam Merekrut Nathan Collins
Manchester United kini menghadapi tantangan besar dalam upaya mendatangkan bek Brentford, Nathan Collins, pada bursa transfer musim panas 2025. Manajer klub, Ruben Amorim, disebut hanya bisa merekrut pemain baru jika terlebih dahulu menjual sejumlah pemain dari skuadnya. Hal ini memberi peluang bagi Liverpool yang juga tertarik memboyong Collins ke Anfield.
Pada awal musim 2025/2026, Manchester United mengawali perjalanan di Premier League dengan kekalahan tipis 0-1 dari Arsenal di Old Trafford. Meskipun beberapa pemain menunjukkan performa menjanjikan, publik menyatakan bahwa tambahan amunisi masih dibutuhkan untuk menjaga stabilitas sepanjang musim.
Menurut laporan dari Daily Mail, Amorim menghadapi satu masalah utama: United harus menjual pemain sebelum bisa membeli Collins. Jika kondisi ini berlarut-larut, peluang Liverpool untuk menyalip semakin terbuka lebar.
Kebutuhan Tambahan Bek Tengah
Meski pertandingan melawan Arsenal tidak sepenuhnya mengecewakan, Amorim sadar sektor pertahanan masih rapuh. Formasi 3-4-3 yang sering digunakan membutuhkan tiga bek tengah alami. Namun, cedera yang menimpa Lisandro Martinez membuat sistem tersebut sulit berjalan mulus. Martinez diprediksi akan kembali bermain pada akhir Oktober.
Dalam pertandingan melawan Arsenal, Amorim terpaksa menurunkan Luke Shaw sebagai bek tengah darurat. Sementara itu, Harry Maguire yang berusia 32 tahun dianggap sudah mulai memasuki ujung karier. Dalam situasi ini, pemain muda seperti Collins bisa menjadi solusi jangka panjang.
Collins dikenal sebagai bek yang fleksibel. Ia bisa dimainkan di sisi kanan maupun tengah dari tiga bek, sehingga cocok untuk melengkapi duet Matthijs de Ligt dan Leny Yoro.
Masalah Finansial yang Menghambat
Meski kebutuhan akan Collins jelas, Manchester United terkendala oleh masalah finansial. Sumber yang sama menyebutkan bahwa Amorim hanya bisa bergerak di bursa jika ada penjualan pemain lebih dulu. "Manchester United tidak akan bisa merekrut Nathan Collins tanpa melakukan penjualan lebih dulu," demikian laporan dari Daily Mail.
Masalah ini tentu menyulitkan mengingat bursa transfer semakin mendekati penutupan. United harus segera melepas pemain yang tidak masuk dalam rencana Amorim atau mereka bisa kehilangan Collins ke klub pesaing.
Harga pasar Collins diperkirakan mencapai sekitar 50 juta Poundsterling atau setara Rp1 triliun. Angka besar ini membuat United harus benar-benar berhitung.
Ancaman Liverpool di Balik Transfer
Di saat United terhimpit masalah internal, Liverpool muncul sebagai pesaing serius. Klub asuhan Arne Slot juga mengincar Collins sebagai tambahan kekuatan di lini belakang. Namun, situasi di Anfield bisa membuat Collins berpikir dua kali.
Virgil van Dijk masih diproyeksikan menjadi bek utama hingga akhir musim depan. Sementara masa depan Ibrahima Konate masih abu-abu. Bahkan, Liverpool baru saja merekrut Giovanni Leoni, bek muda berusia 18 tahun.
Dengan kondisi tersebut, Collins mungkin tidak akan mendapatkan jaminan bermain reguler di Liverpool. Sebaliknya, peluang untuk menjadi starter di Manchester United relatif lebih terbuka, terutama karena Amorim memang membutuhkan bek baru dalam formasi yang ia gunakan.
Pengalaman United dalam Mengalahkan Klub Besar
Manchester United bukan kali pertama bersaing dalam transfer panas. Sebelumnya, mereka sukses mengalahkan Real Madrid untuk merekrut Leny Yoro dari Lille. Prestasi ini menunjukkan daya tarik Old Trafford masih cukup kuat bagi pemain muda berbakat.
Daya tarik untuk menjadi starter di klub sebesar United bisa menjadi nilai tambah. "Prospek bermain reguler di United bisa sangat menggoda bagi Collins," demikian disebutkan dalam laporan Daily Mail.
Opsi Lain untuk United
Selain sektor bek tengah, Manchester United juga disebut perlu memperkuat posisi kiper. Andre Onana dan Altay Bayindir beberapa kali mendapat kritik atas performa mereka. Kondisi ini membuat Amorim bisa saja mengalihkan dana transfer ke penjaga gawang jika ada peluang.
Namun, kebutuhan akan bek tengah tetap mendesak. Apalagi, jika cedera kembali menghantam lini pertahanan, United bisa kesulitan menjaga konsistensi. Collins yang masih muda dan berpengalaman di Premier League dipandang sebagai investasi jangka panjang.
Dilema Amorim di Bursa Transfer
Amorim kini berada dalam posisi sulit. Di satu sisi, ia tahu benar kebutuhan timnya. Di sisi lain, ia terikat dengan kebijakan finansial klub. Jika tidak ada pemain yang terjual dalam waktu dekat, besar kemungkinan Collins bakal lepas ke Liverpool atau bahkan klub lain.
Para suporter juga mulai memberikan tekanan. Mereka ingin United aktif di pasar transfer untuk mendukung strategi Amorim. Kekalahan dari Arsenal di laga pembuka dianggap sebagai alarm dini bahwa skuad masih butuh penyegaran.
Bursa transfer musim panas 2025 tinggal menghitung hari. United dan Liverpool sama-sama membutuhkan tambahan di lini belakang, dan nama Nathan Collins kini menjadi rebutan. Namun, Manchester United jelas harus bergerak cepat. Jika menunggu terlalu lama, bukan tidak mungkin Collins justru merapat ke Anfield. Sementara itu, Liverpool tinggal menunggu momen tepat untuk melancarkan tawaran.
United punya modal daya tarik sejarah dan peluang starter yang lebih besar. Tetapi semua itu akan sia-sia jika Amorim tidak diberi keleluasaan untuk segera mendatangkan pemain. Kini, bola ada di tangan manajemen Setan Merah. Apakah mereka mampu melepas pemain untuk membuka ruang finansial, ataukah harus merelakan Collins menjadi milik rival? Jawabannya akan segera terlihat dalam beberapa pekan ke depan.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!