Mandiri Sahabatku Hadir di Taiwan Bantu PMI Berkembang

Komitmen Bank Mandiri dalam Mendukung Pemberdayaan Pekerja Migran Indonesia

Bank Mandiri terus menunjukkan komitmennya untuk mendukung pemberdayaan berkelanjutan bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI). Salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui program Mandiri Sahabatku, yang kini hadir di Taiwan. Program ini merupakan hasil kolaborasi antara Bank Mandiri dengan Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) untuk memberikan pelatihan dan pendampingan kepada PMI.

Mendorong PMI Menjadi Wirausaha Tangguh

Pada acara yang diselenggarakan di Aula KDEI Taipei pada Minggu (28/9), lebih dari 110 PMI yang bekerja di sektor jasa rumah tangga dan perawat lansia turut serta. Acara ini juga dihadiri oleh Kepala KDEI Taipei Arif Sulistiyo. Dalam kegiatan ini, Bank Mandiri mengundang berbagai pakar keuangan, termasuk akademisi dari Universitas Brawijaya Yuli Rahmawati, untuk memberikan pelatihan yang bertujuan meningkatkan kemampuan wirausaha para PMI.

SEVP Hubungan Kelembagaan Bank Mandiri Dadang Ramadhan menjelaskan bahwa program ini tidak hanya memberikan materi, tetapi juga dukungan menyeluruh mulai dari mindset, keterampilan teknis hingga perencanaan finansial. Ia menambahkan bahwa Mandiri Sahabatku menjadi bagian dari strategi inklusif Bank Mandiri untuk meningkatkan kapasitas talenta PMI.

Program ini juga sejalan dengan tema HUT ke-27 Bank Mandiri “Sinergi Membangun Negeri” dan arah kebijakan pemerintah melalui program Asta Cita. Tujuannya adalah membangun daya saing tenaga kerja dan ekonomi kerakyatan.

Pelatihan Keuangan dan Kewirausahaan

Dalam program perdana di Taiwan, Bank Mandiri memberikan materi tentang perencanaan keuangan, pengelolaan keuangan pribadi, investasi, serta pola pikir kewirausahaan. Akademik dari Universitas Brawijaya juga membawakan materi tentang “stress management” untuk membantu PMI mengelola stres di lingkungan kerja dan meningkatkan ketahanan mental.

Nur Kholifah, seorang PMI sektor hospitality asal Kendal, mengaku termotivasi untuk membuka usaha setelah mengikuti kelas perencanaan keuangan. Ia mengatakan bahwa dari kelas tersebut, ia belajar bagaimana mencatat dan memisahkan tabungan modal. Targetnya adalah membuka usaha kecil bersama adik di kampung.

Sejak pertama kali digulirkan pada 2011, Mandiri Sahabatku telah diikuti oleh 21.472 PMI yang tersebar di berbagai negara. Di dalam negeri, program ini dilanjutkan dengan pembinaan berkelanjutan bagi purna PMI dan keluarga di berbagai kota kantong PMI seperti Indramayu, Cilacap, Ponorogo, dan Malang.

Memperkenalkan Livin’ by Mandiri ke Nasabah Diaspora

Selain pelatihan, Mandiri Sahabatku juga terintegrasi dengan program Livin’ Around The World (LATW), yang memperkenalkan ekosistem digital Livin’ by Mandiri kepada nasabah diaspora. Melalui Livin’ by Mandiri, PMI dapat membuka rekening dengan SIM lokal, mengakses transaksi harian, dan berinvestasi. Selain itu, Bank Mandiri juga menawarkan promo khusus berupa reward hingga Rp500.000 bagi pengguna baru.

Program ini merupakan bentuk nyata komitmen Bank Mandiri dalam mendorong inklusi keuangan dan ekonomi kerakyatan, serta mendukung prinsip ESG dan pencapaian SDGs. Tujuannya adalah meningkatkan kapasitas SDM, menciptakan peluang usaha, dan membangun ketahanan ekonomi keluarga PMI.

Dadang Ramadhan menegaskan bahwa dengan semangat Sinergi Membangun Negeri, Bank Mandiri percaya bahwa sinergi antara pemerintah, perbankan, dan komunitas PMI akan menjadi motor penting dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga migran, memperluas kemandirian usaha, serta membangun daya saing tenaga kerja Indonesia di kancah global.