Melihat Pembangunan Sentra Fauna Lenteng Agung, Lokasi Relokasi Pedagang Pasar Barito

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Progres Pembangunan Sentra Fauna di Jakarta Selatan

Pembangunan Sentra Fauna yang berada di kawasan Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan, hampir selesai. Proyek ini dibangun di atas lahan seluas 7.000 meter persegi dan akan menjadi tempat relokasi bagi pedagang Pasar Burung Barito yang terdampak oleh pembangunan Taman Bendera Pusaka.

Hingga Selasa (23/9/2025), sebanyak 70 persen dari total pembangunan kios telah selesai. Dari 125 kios yang disiapkan, 104 di antaranya sudah siap ditempati setelah pemasangan rolling door. Sementara itu, 21 kios lainnya masih dalam proses pengerjaan.

Parulian, salah satu pejabat yang terlibat dalam proyek ini, mengatakan bahwa meskipun kios sudah mencapai 70 persen, secara keseluruhan proyek belum sepenuhnya selesai. Ia juga menyebutkan bahwa pembangunan sarana dan prasarana lainnya akan berlangsung hingga Desember mendatang. Sementara itu, pembangunan Taman Bendera Pusaka sendiri akan dimulai pada Oktober.

Relokasi Pedagang Pasar Burung Barito

Sebanyak 97 dari 125 kios yang tersedia akan dialokasikan untuk para pedagang Pasar Burung Barito. Kios-kios ini terdiri dari 66 kios penjualan burung, 19 kios kuliner, dan 12 kios penjualan buah. Sisanya, 28 kios akan dikelola oleh warga setempat.

Parulian menjelaskan bahwa para pedagang yang akan direlokasi telah menandatangani surat pernyataan persetujuan pindah. Namun, tidak semua pedagang merasa puas dengan kebijakan ini. Beberapa dari mereka bahkan menolak relokasi karena alasan tertentu.

Untuk mencegah monopoli, setiap pedagang hanya diperbolehkan menempati satu kios. Selain itu, pedagang hewan hanya boleh menjual hewan, sedangkan kebutuhan pakan akan dipusatkan di area khusus.

Kebun Warga Tetap Terlindungi

Di bagian ujung lahan, terdapat kebun warga yang dikelola oleh Kelompok Tani (Poktan) LA Seven RW 007 Lenteng Agung. Parulian menegaskan bahwa kawasan hijau ini tidak akan terganggu oleh pembangunan Sentra Fauna.

Wali Kota Jakarta Selatan, M. Anwar, mengusulkan agar kebun tersebut ditata lebih baik dengan tambahan fasilitas seperti greenhouse. Usulan ini disambut gembira oleh pembina kebun, Yuniono, yang menyampaikan rasa syukur karena kebun tersebut tidak diganggu.

Yuniono menjelaskan bahwa kebun yang ia bina bersama warga RW 007 adalah bagian dari kerjasama dengan Koperasi Garudayaksa Nusantara (KGN). Ia juga menyebutkan bahwa KGN sedang dikembangkan menjadi Koperasi Desa Merah Putih.

Penolakan dari Pedagang Barito

Meski pemerintah menyatakan mayoritas pedagang setuju untuk pindah, beberapa pedagang Pasar Burung Barito membantah. Yuli (45), seorang pedagang, menyatakan bahwa tidak ada pedagang yang setuju untuk pindah ke Sentra Fauna.

Tugiran (60), pedagang lainnya, mengkhawatirkan lokasi Sentra Fauna yang berada di dataran lebih rendah dari badan jalan. Ia khawatir harus memulai usaha dari nol jika pindah ke sana.

Para pedagang berharap dapat bertemu langsung dengan Gubernur Jakarta Pramono Anung untuk mencari solusi terbaik.

Tujuan Pembangunan Taman Bendera Pusaka

Relokasi pedagang dilakukan untuk memberi ruang bagi pembangunan Taman Bendera Pusaka, sebuah proyek ruang terbuka hijau (RTH) baru yang akan menggabungkan Taman Leuser, Taman Ayodhya, dan Taman Langsat.

Proyek yang ditargetkan selesai pada Desember 2025 ini diharapkan menjadi simbol identitas baru Jakarta sebagai Ibu Kota ASEAN, mengingat gedung Sekretariat ASEAN berada di kawasan tersebut.

Menurut Wali Kota Jakarta Selatan, M. Anwar, Taman Bendera Pusaka akan menjadi pusat transportasi dan perbelanjaan serta City ASEAN.