Mengapa Menteri Purbaya Tiba-Tiba Kunjungi BNI?

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Kunjungan Mendadak Menteri Keuangan ke BNI

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa melakukan kunjungan mendadak ke kantor pusat PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI di Jakarta Pusat. Kedatangan menteri terjadi pada Senin pagi, 29 September 2025. Ia mengunjungi BNI dengan tujuan untuk melihat langsung bagaimana operasional bank tersebut berjalan.

Menkeu menyampaikan bahwa kunjungan ini merupakan inspeksi langsung ke BNI. "Ini sidak ke BNI, kami ingin melihat bagaimana kerja mereka," ujar Purbaya dalam video yang dibagikan oleh tim internal Menkeu kepada wartawan. Ia juga menyebutkan bahwa dirinya ingin mengadakan rapat dengan para direksi jika ada jadwal yang cocok.

Setelah tiba di kantor BNI, Purbaya langsung menuju lift untuk bertemu dengan jajaran direksi. Ia disambut oleh manajemen BNI dan langsung masuk ke ruangan rapat. Di dalam ruangan tersebut sedang berlangsung pertemuan, dan tampak Direktur Utama BNI Putrama Wahju Setyawan hadir dalam pertemuan tersebut.

Meski Purbaya tidak menjelaskan secara rinci alasan kedatangannya ke BNI, kunjungan ini terjadi setelah isu tentang peningkatan suku bunga deposito valuta asing (valas) dolar AS mencuat. Beberapa bank anggota Himpunan Bank Negara (Himbara) dikabarkan kompak menaikkan suku bunga deposito valas menjadi 4 persen.

Salah satu bank yang resmi mengumumkan kenaikan suku bunga adalah BNI. Penetapan suku bunga sebesar 4 persen untuk deposito dolar AS dilakukan pada Rabu, 24 September 2025. Selain BNI, beberapa bank BUMN lainnya seperti Bank BRI, Bank Mandiri, Bank BTN, dan Bank BSI juga mengumumkan kenaikan serupa.

Direktur Utama BNI Putrama Wahju Setyawan menjelaskan bahwa peningkatan suku bunga ini merupakan strategi perusahaan untuk memberikan nilai tambah bagi nasabah. Fokus utamanya adalah membawa kembali dana valas yang selama ini lebih banyak ditempatkan di luar negeri. "Kami ingin memberikan imbal hasil yang menarik agar dana valas bisa lebih banyak terserap di dalam negeri," kata dia dalam keterangan tertulis pada Rabu, 24 September 2025.

Purbaya sebelumnya telah menepis kabar bahwa kebijakan peningkatan suku bunga deposito valas berasal dari dirinya. Ia mengatakan bahwa pemerintah memang sempat membahas kajian mengenai hal tersebut, namun belum rampung. Menaikkan imbal hasil deposito valas merupakan salah satu strategi untuk menarik simpanan dolar milik warga Indonesia dari luar negeri.

Dampak Ekonomi dari Kebijakan Ini

Chief Economist Permata Bank Josua Pardede menjelaskan bahwa risiko dari kebijakan ini adalah meningkatnya kecenderungan menyimpan kekayaan dalam bentuk dolar. Jika masyarakat merasa imbal hasil dolar lebih menarik dibanding rupiah, maka pelaku ekonomi akan semakin nyaman menyimpan aset dalam mata uang asing. "Jika hal ini berlangsung lama, perekonomian menjadi lebih rentan terhadap guncangan eksternal dan rupiah lebih mudah tertekan setiap kali permintaan dolar meningkat," ujarnya.

Selain itu, tujuan awal menarik dolar dari luar negeri belum tentu tercapai. Tanpa adanya insentif pajak yang memadai dan perbaikan faktor non harga seperti kenyamanan transaksi serta kepastian aturan, pemilik dana masih menilai penempatan di pusat keuangan luar negeri lebih menguntungkan.

Han Revanda Putra dan Annisa Febiola berkontribusi dalam penulisan artikel ini.