Mengapa Shell Belum Membeli BBM dari Pertamina

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Kekosongan Stok BBM di SPBU Shell dan Upaya Penyelesaian

Presiden Direktur Shell Indonesia, Ingrid Siburian, mengungkapkan alasan perusahaan belum dapat membeli pasokan bahan bakar minyak (BBM) dari Pertamina. Ia menjelaskan bahwa rencana pembelian BBM tersebut masih dalam proses pembahasan antara perusahaan dengan pihak terkait.

“Saat ini diskusi B2B masih berlangsung,” ujar Ingrid saat menghadiri rapat dengar pendapat di Komisi XII DPR pada Rabu, 1 Oktober 2025. Ia juga menyampaikan bahwa hampir seluruh SPBU Shell di Pulau Jawa mengalami kekosongan stok BBM jenis bensin sejak Agustus lalu.

Ingrid merinci bahwa dari sekitar 200 SPBU yang beroperasi, hanya lima SPBU yang masih memiliki stok bensin. “Saat ini bisa dikatakan hampir seluruh SPBU kami mengalami stock out untuk produk bensin. Yang masih ada stok tinggal beberapa saja, dan kemungkinan habis besok malam,” tambahnya.

Kekosongan stok di SPBU swasta terjadi karena seluruh kuota impor BBM untuk tahun 2025 telah digunakan. Ingrid menuturkan bahwa pihaknya telah mengajukan permohonan tambahan kuota impor sejak Juni 2025. Permohonan ini diajukan karena adanya peningkatan permintaan dari konsumen.

Namun, pemerintah membatasi impor hanya sebesar 10 persen di atas volume penjualan tahun 2024, sesuai dengan surat resmi dari Wakil Menteri ESDM pada 17 Juli 2025. Menindaklanjuti hal itu, Shell melakukan serangkaian rapat koordinasi, termasuk bertemu langsung dengan Menteri ESDM pada 19 September. Dalam pertemuan tersebut, diputuskan bahwa Pertamina Patra Niaga akan menyediakan pasokan dalam bentuk base fuel, bukan produk jadi.

Komitmen Shell Terhadap Pelayanan Konsumen

Ingrid menekankan bahwa Shell berkomitmen penuh memberikan pelayanan terbaik kepada konsumen di Indonesia. Komitmen ini tidak hanya terwujud dalam pembangunan SPBU, tetapi juga melalui investasi besar pada fasilitas penyimpanan dan terminal BBM. Salah satunya adalah terminal di Gresik, Jawa Timur, yang saat ini sudah beroperasi.

“Kami sebagai pemegang izin niaga umum selalu berkomitmen memenuhi kewajiban kami. Investasi yang kami lakukan bukan hanya dalam bentuk SPBU, tapi juga infrastruktur penunjang seperti terminal penyimpanan,” ujar Ingrid.

Pertamina sebelumnya sepakat untuk mengimpor BBM base fuel agar dapat disuplai kepada SPBU swasta. Kesepakatan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah, Pertamina, dan badan usaha swasta untuk mengatasi kelangkaan BBM di pom bensin milik swasta.

Kesepakatan Impor BBM Base Fuel

Kesepakatan tersebut disampaikan oleh Menteri ESDM Bahlil Lahadalia setelah menggelar pertemuan dengan perwakilan badan usaha swasta pada Jumat, 19 September 2025. Impor dilakukan oleh Pertamina karena kuota impor SPBU swasta telah mencapai batas maksimal.

Pertamina Patra Niaga masih memiliki sisa kuota impor sebesar 34 persen atau sekitar 7,52 juta kiloliter. Kuota tersebut cukup untuk memenuhi tambahan alokasi bagi SPBU swasta hingga Desember 2025 sebesar 571.748 kiloliter.

Menurut Bahlil, pemerintah tidak membatasi impor oleh swasta. Ia menjelaskan bahwa kuota impor swasta tahun ini sudah ditambah 10 persen dibandingkan tahun 2024. Dari hasil pertemuan tersebut, Pertamina sepakat menjual produk base fuel atau bahan baku BBM yang belum dicampur kepada SPBU swasta.

“Artinya yang disalurkan belum dicampur-campur. Jadi dicampurnya di masing-masing tangki milik SPBU. Ini sudah disetujui, ini solusinya,” ujar Bahlil.

Empat Poin Utama Kesepakatan

Bahlil menjelaskan empat poin utama kesepakatan antara pemerintah, Pertamina, dan SPBU swasta. Pertama, SPBU swasta wajib membeli pasokan dari Pertamina dengan skema base fuel. Kedua, akan dilakukan pemeriksaan bersama sebelum pengiriman oleh surveyor yang disepakati kedua belah pihak. Ketiga, mekanisme harganya harus adil, sehingga Pertamina maupun swasta wajib membuka pembukuan agar tidak ada pihak yang dirugikan. Keempat, kesepakatan ini berlaku mulai hari ini dan akan ditindaklanjuti setelah rapat teknis.

Pemerintah menargetkan dalam tujuh hari ke depan pasokan BBM hasil skema ini sudah bisa masuk ke Indonesia.

Di sisi lain, Bahlil menegaskan bahwa kondisi stok BBM di Pertamina masih aman. Cadangan saat ini cukup untuk 18 hingga 21 hari. “Stok cadangan BBM itu 18 sampai 21 hari, clear. Tidak ada masalah. Jadi tidak perlu ada keraguan. Hanya memang, untuk SPBU swasta cadangannya sudah menipis,” tutupnya.