
Tren Jasa Teman Jalan yang Mulai Menarik Perhatian
Di tengah perkembangan media sosial yang pesat, muncul sebuah layanan yang kini mulai menarik perhatian banyak orang. Layanan tersebut adalah jasa teman jalan, di mana seseorang ditawarkan untuk menjadi teman dalam berbagai aktivitas, seperti belanja, makan bersama, menghadiri acara, hingga liburan atau traveling. Meski terdengar lucu dan tidak serius, layanan ini ternyata memiliki banyak peminat, terutama di kota-kota besar di Indonesia.
Salah satu contoh pengusaha yang memanfaatkan tren ini adalah Johanes David Gratias Pero. Seorang pekerja yang sempat mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK), ia menemukan ide bisnis ini saat sedang berlibur ke Bali. Di sana, David melihat banyak warga lokal yang menawarkan jasa untuk menemani wisatawan berjalan-jalan sesuai permintaan mereka. Dari situ, ia terinspirasi untuk menjalankan usaha serupa pada Agustus 2025.
Mengapa Banyak Orang Rela Membayar Untuk Ditemani Jalan?
Tren jasa teman jalan yang semakin populer membuat banyak orang bertanya-tanya, apa sebenarnya alasan mengapa seseorang rela membayar hanya untuk ditemani jalan-jalan? Berikut beberapa faktor yang mendorong minat ini:
Rasa Kesepian
Menurut psikologi klinis Mira Damayanti Amir, S.Psi, kesepian menjadi salah satu alasan utama mengapa banyak orang tertarik dengan layanan ini. “Kesepian bisa dialami siapa saja, termasuk mereka yang terlihat sibuk atau punya lingkaran sosial luas,” ujarnya.
Lebih Nyaman Berbagi Cerita
Selain kesepian, ada juga orang-orang yang merasa lebih nyaman berbicara dengan orang asing. Karena tidak memiliki ikatan emosional, mereka mungkin merasa lebih bebas untuk menyampaikan isi hati tanpa takut dihakimi.
Bukan Solusi Jangka Panjang
Meskipun layanan ini dapat memberikan rasa nyaman dan mengurangi kesendirian, Mira menekankan bahwa ini bukan solusi jangka panjang. Terutama bagi orang-orang yang sering merasa kesepian. Ia menjelaskan bahwa layanan ini lebih seperti kepuasan instan. Meski dalam beberapa kasus, jasa teman jalan bisa membantu seseorang mengurangi beban emosionalnya. Namun, kesepian yang dibiarkan terlalu lama bisa berdampak negatif pada kesehatan mental, termasuk meningkatkan depresi dan kecemasan.
Pelanggan Lebih Banyak Perempuan
Meskipun layanan ini bisa digunakan oleh semua kalangan, menurut David, pelanggannya lebih banyak berasal dari kalangan perempuan. Mira menjelaskan bahwa hal ini disebabkan oleh sifat perempuan yang lebih ekspresif dalam menyampaikan emosi. Sehingga, mereka mungkin merasa lebih nyaman menggunakan jasa teman jalan yang kini menjadi tren di media sosial.
Jenis Layanan yang Ditawarkan
Layanan teman jalan tidak terbatas pada sekadar nongkrong atau ngobrol. Klien juga bisa menggunakan jasa ini untuk berbagai keperluan, seperti healing, traveling, atau menghadiri acara formal. Bahkan, ada permintaan unik seperti ditemani ke dokter gigi atau melakukan traveling ke suatu tempat. Hal ini menunjukkan bahwa layanan ini sangat fleksibel dan bisa disesuaikan dengan kebutuhan individu.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!