Program Magang untuk Lulusan Baru Mulai 15 Oktober 2025
Pemerintah akan segera meluncurkan program magang yang ditujukan khusus bagi lulusan perguruan tinggi, dengan batas waktu maksimal satu tahun setelah lulus. Program ini tidak diperuntukkan bagi mahasiswa, tetapi fokus pada para fresh graduate yang baru saja menyelesaikan studinya.
Menteri Ketenagakerjaan, Yassierli, menjelaskan bahwa meskipun biasanya program magang disediakan untuk mahasiswa, kini pemerintah memutuskan untuk mengubah fokusnya ke lulusan baru. Tujuan dari program ini tetap sama, yaitu memberikan pengalaman kerja dan meningkatkan kompetensi peserta.
"Program magang ini merupakan arahan dari Presiden. Kami menargetkan lulusan dalam satu tahun terakhir. Meski bukan mahasiswa, tujuannya tetap sama, yaitu memberikan kesempatan kepada lulusan untuk mendapatkan exposure tentang dunia kerja," ujar Yassierli di Wisma Danantara, Jakarta, Rabu (1/10/2025).
Persyaratan Perusahaan dan Mentor
Yassierli menekankan bahwa perusahaan yang menerima peserta magang harus siap menyediakan mentor. Hal ini bertujuan agar peserta dapat belajar dan berkembang secara profesional selama masa magang.
Program magang akan berlangsung selama enam bulan, mulai tanggal 15 Oktober 2025. Pendaftaran akan dilakukan melalui platform Ayo Magang di laman SIAPkerja (https://siapkerja.kemnaker.go.id/).
Tahapan Pelaksanaan Program Magang
Lini masa pelaksanaan program magang terdiri dari dua tahapan. Tahap pertama berlangsung dari 1 hingga 7 Oktober 2025. Pada tahap ini, perusahaan yang memiliki NIB (Nomor Induk Berusaha) dan terdaftar di WLKP (Wajib Lapor Ketenagakerjaan Perusahaan) dapat mengunggah kebutuhan magangnya. Syarat yang ditentukan oleh pemerintah antara lain:
- Perusahaan harus menyiapkan mentor.
- Perusahaan harus spesifik dalam menawarkan posisi magang yang sesuai dengan kemampuan peserta.
- Setelah program selesai, peserta akan mendapatkan sertifikat magang.
Tahap kedua berlangsung dari 7 hingga 13 Oktober 2025. Pada tahap ini, calon peserta magang dapat melakukan pendaftaran dengan memilih posisi yang tersedia. Tidak ada persyaratan tambahan karena data lulusan telah terintegrasi dengan Kemendiktisaintek.
"Kami sudah memiliki data lulusan dalam satu tahun terakhir. Cukup mencocokkan ketika mereka mendaftar akun di SIAPkerja," jelas Yassierli.
Kuota dan Distribusi Peserta
Yassierli menyebutkan bahwa kuota untuk tahap pertama adalah sebanyak 20 ribu peserta. Pemerintah akan berusaha membagi kuota secara proporsional berdasarkan jumlah lulusan di setiap provinsi.
Selain itu, dia memastikan bahwa peserta magang akan mendapatkan gaji sesuai upah minimum kota/kabupaten tempat mereka melakukan magang. Hal ini bertujuan agar peserta merasa dihargai dan memiliki motivasi untuk belajar lebih baik selama masa magang.
Dengan adanya program ini, diharapkan lulusan baru dapat lebih siap menghadapi dunia kerja dan meningkatkan kualitas tenaga kerja di Indonesia.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!