
Presiden AS Berbicara Lebih dari 15 Menit di Debat Umum PBB
Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, telah memperpanjang pidatanya di Debat Umum PBB lebih dari batas waktu yang ditentukan. Sesuai aturan, setiap pemimpin negara hanya diberi waktu selama 15 menit untuk berbicara. Namun, Trump mulai berpidato sejak pukul 10.09 waktu New York (NYT) dan hingga berita ini ditulis pada pukul 10.57 NYT, ia masih terus berbicara.
Dari pantauan di General Assembly Hall PBB, New York, Trump memiliki naskah pidato yang disiapkan. Namun, tampaknya dia tidak terlalu menggunakannya secara langsung. Beberapa delegasi terlihat mulai merasa tidak nyaman. Ada yang mulai bermain ponsel, mengantuk, atau bahkan mencopot alat dengar interpreter saat mendengarkan pidato Trump.
Pada kesempatan ini, Presiden Indonesia, Prabowo Subianto, sedang menunggu gilirannya untuk berbicara. Ia dijadwalkan tampil setelah Trump dalam rangkaian acara Debat Umum PBB.
Respons Delegasi dan Komentar Publik
Debat Umum PBB biasanya menjadi momen penting bagi para pemimpin dunia untuk menyampaikan pandangan mereka tentang isu-isu global. Namun, dalam kasus Trump, keberlanjutan pidatonya yang melebihi batas waktu membuat beberapa peserta merasa tidak nyaman. Hal ini juga menimbulkan berbagai respons dari kalangan media dan pengamat internasional.
Beberapa pengamat mengatakan bahwa pidato Trump terkesan panjang dan kurang fokus, meskipun tetap mendapatkan tepuk tangan dari sebagian peserta. Tepuk tangan meriah muncul ketika Trump memulai pidatanya, namun semakin lama, antusiasme tersebut berkurang.
Aturan Debat Umum PBB
Aturan Debat Umum PBB menyebutkan bahwa setiap pemimpin negara hanya diberi waktu maksimal 15 menit untuk berbicara. Tujuan dari aturan ini adalah agar semua peserta dapat menyampaikan pendapat mereka secara adil dan tidak ada yang mendominasi waktu penyampaian.
Namun, dalam praktiknya, banyak pemimpin negara yang memilih untuk menggunakan waktu tersebut dengan efisien, sementara beberapa lainnya memperpanjang pidatonya. Ini sering kali menjadi perdebatan di kalangan delegasi dan pengamat.
Perwakilan Palestina Hadir di PBB
Selain masalah waktu pidato, ada isu lain yang turut mencuri perhatian dalam Debat Umum PBB kali ini. Salah satunya adalah kekosongan kursi Israel, yang belum diisi oleh perwakilan resmi. Sementara itu, Palestina diwakili oleh wakil tetap di PBB, yang menunjukkan komitmennya terhadap proses diplomasi internasional.
Kehadiran wakil tetap Palestina di PBB menegaskan bahwa organisasi internasional ini tetap menjadi tempat diskusi yang penting bagi semua negara, termasuk yang sedang menghadapi konflik politik dan kemanusiaan.
Kesimpulan
Debat Umum PBB tahun ini kembali menjadi ajang penting bagi para pemimpin dunia untuk menyampaikan visi dan kebijakan mereka. Meski aturan waktu dibatasi, beberapa pemimpin memilih untuk memperpanjang pidatonya, yang kadang menimbulkan reaksi dari peserta lain. Dalam konteks ini, kehadiran wakil tetap Palestina dan absennya perwakilan Israel menjadi isu yang menarik perhatian publik.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!