Natuna Jadi Pilot Proyek Bantuan Sosial Kementerian

Program Atensi: Bantuan Sosial untuk Masyarakat Rentan di Natuna

Program Atensi, atau Asistensi Rehabilitasi Sosial, yang digelar oleh pemerintah melalui Kementerian Sosial sejak tahun 2024 bertujuan untuk memberikan bantuan kepada kelompok masyarakat yang mengalami masalah sosial dan kondisi rentan. Program ini dirancang untuk membantu Penduduk Penerima Kemaslahatan Sosial (PPKS) dalam memenuhi berbagai kebutuhan dasar mereka.

Salah satu fokus utama dari program ini adalah memberikan bantuan sosial (bansos) yang mencakup kebutuhan rumah tangga, alat bantu bagi penyandang disabilitas, serta layanan khusus untuk lansia. Di wilayah Natuna, program Atensi telah diterapkan sejak tahun 2024, dan telah memberikan manfaat yang nyata bagi masyarakat setempat.

Pada tahun 2024, program Atensi menjangkau sebanyak 252 penerima manfaat yang didasarkan pada Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Total anggaran yang dialokasikan untuk program ini mencapai Rp 574 juta. Di tahun berikutnya, yaitu 2025, jumlah penerima manfaat meningkat menjadi 382 orang dengan alokasi anggaran sebesar Rp 520 juta. Peningkatan ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam memperluas cakupan bantuan sosial kepada masyarakat yang membutuhkan.

Keberhasilan pelaksanaan program Atensi di Natuna membuat daerah ini terpilih sebagai pilot project penerapan sistem uang berbasis komunitas. Selain Natuna, Bekasi juga ditetapkan sebagai titik pilot project berikutnya. Pemilihan Bekasi sebagai wilayah perkotaan dan Natuna sebagai wilayah perbatasan terluar bertujuan untuk menguji efektivitas metode ini dalam berbagai kondisi geografis dan sosial.

Jika kedua wilayah tersebut berhasil menjalankan sistem uang berbasis komunitas secara efektif, maka metode ini akan diadopsi secara nasional. Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah sangat percaya pada potensi program Atensi untuk menjadi solusi berkelanjutan dalam mendukung kesejahteraan sosial masyarakat.

Selain itu, program ini juga memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk lebih aktif dalam mengelola bantuan sosial yang diterima. Dengan pendekatan berbasis komunitas, diharapkan masyarakat dapat lebih sadar akan pentingnya partisipasi dalam proses pengambilan keputusan dan pengelolaan sumber daya yang tersedia.

Dalam konteks yang lebih luas, program Atensi tidak hanya berfokus pada distribusi bantuan langsung, tetapi juga pada penguatan kapasitas masyarakat melalui pelatihan dan edukasi. Hal ini bertujuan untuk menciptakan masyarakat yang mandiri dan mampu menghadapi berbagai tantangan sosial.

Dengan adanya program Atensi, diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat rentan di berbagai daerah. Proses implementasi yang dilakukan di Natuna dan Bekasi menjadi langkah awal yang penting dalam membangun sistem bantuan sosial yang lebih inklusif dan berkelanjutan.