Pasangan Korban Pembunuhan Anak di Ponorogo Dimakamkan Bersama

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Pasangan Korban Pembunuhan Anak di Ponorogo Dimakamkan Bersama

Kaseno dan Sarilah Dimakamkan dalam Satu Liang Lahat, Sebagai Simbol "Sehidup Semati"

Pemakaman pasangan suami istri (pasutri) Kaseno (65) dan Sarilah (60) berlangsung dengan penuh kesedihan. Keduanya dimakamkan dalam satu liang lahat di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Sekedek, Dusun Sedandang, Desa Pomahan, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. Kejadian ini menjadi simbol dari hubungan yang sangat kuat antara keduanya, meskipun akhirnya harus berakhir secara tragis.

Kronologi Tragedi

Menurut informasi yang diperoleh, kejadian tersebut diduga terjadi pada Senin (22/9/2025) pagi. Anak pertama korban, Harti, merasa curiga setelah tidak diizinkan masuk ke rumah oleh adiknya, Sukar. Ia mencoba meminta penjelasan, namun gagal mendapatkan jawaban yang jelas. Setelah melaporkan kejadian tersebut kepada warga sekitar, mereka akhirnya menemukan pasutri Kaseno dan Sarilah dalam kondisi meninggal dunia di atas kasur.

Pemakaman dilakukan pada Selasa (23/9/2025), setelah dilakukan otopsi oleh tim forensik Rumah Sakit Bhayangkara Kediri Polda Jatim. Proses pemakaman dihadiri oleh keluarga besar, kerabat, serta tetangga setempat. Tangis haru mengiringi prosesi penguburan, karena kejadian ini menjadi momen yang sangat menyedihkan bagi seluruh masyarakat.

Penjelasan dari Keluarga

Pairin Edi Sucipto, menantu dari Kaseno dan Sarilah, menjelaskan bahwa dirinya tidak mengetahui secara pasti bagaimana kronologi kejadian. Menurutnya, ia hanya mengetahui bahwa orang tua mertuanya telah meninggal dunia, tanpa melihat langsung kondisi korban.

Menurut Pairin, awalnya istrinya, Harti, ingin menjenguk kedua orang tuanya di Dusun Sedandang. Namun, ia tidak diperbolehkan masuk oleh Sukar, yang merupakan adik iparnya. Tujuan Harti adalah untuk memberikan sembako kepada orang tuanya. Namun, tindakan Sukar membuatnya merasa tidak nyaman dan akhirnya melaporkan hal tersebut ke warga sekitar.

Pelaku Pembunuhan

Sukar, pelaku pembunuhan, merupakan anak kandung dari korban. Informasi yang diperoleh menyebutkan bahwa ia mengalami depresi selama sekitar 1,5 bulan. Dalam kondisi tersebut, ia sering terlihat termenung sendirian di rumah. Hal ini kemungkinan menjadi salah satu faktor penyebab kejadian tragis ini.

Setelah kejadian tersebut, polisi langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) bersama petugas dari Satreskrim Polres Ponorogo dan Polsek Pulung. Mereka juga mengamankan Sukar sebagai tersangka. Meski belum ada pernyataan resmi dari pihak berwajib, kejadian ini menunjukkan betapa pentingnya perhatian terhadap kesehatan mental anggota keluarga.

Simbol "Sehidup Semati"

Kaseno dan Sarilah, yang sebelumnya hidup bersama selama bertahun-tahun, akhirnya harus berpisah dalam satu liang lahat. Ini menjadi simbol dari ikatan cinta yang sangat kuat antara keduanya. Meskipun tragis, proses pemakaman ini memberikan rasa ketenangan bagi keluarga besar, yang berharap agar keduanya dapat beristirahat dengan tenang.

Kejadian ini juga menjadi peringatan bagi masyarakat akan pentingnya komunikasi dan pengawasan terhadap anggota keluarga yang sedang mengalami gangguan psikologis. Dengan kesadaran yang lebih tinggi, mungkin bisa mencegah terulangnya kejadian serupa di masa depan.