Pasar Otomotif Lesu, Adira Finance Sesuaikan Target Pembiayaan Baru

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Penurunan Pembiayaan Baru di Adira Finance Akibat Pelemahan Sektor Otomotif

Pembiayaan baru yang diberikan oleh PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance) mengalami penyesuaian sepanjang tahun 2025, terkait dengan pelemahan kinerja di sektor otomotif. Hal ini disebabkan oleh penurunan signifikan dalam penjualan mobil dan motor di pasar Indonesia.

Menurut data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil pada Agustus 2025 turun sebesar 19% secara wholesales menjadi 61.780 unit. Sementara itu, penjualan ritel juga mengalami penurunan sebesar 13,4% menjadi 66.478 unit dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Direktur Utama Adira Finance, Dewa Made Susila menjelaskan bahwa penyesuaian target dilakukan karena kontribusi pembiayaan otomotif masih mendominasi portofolio perusahaan hingga 70%. Ia menyatakan bahwa penurunan penjualan di sektor otomotif memengaruhi kinerja perseroan.

“Kami sudah melakukan revisi target, karena memang situasi otomotif saat ini kurang mendukung. Sampai akhir tahun, kami akan berusaha mengejar target revisi tersebut,” ujarnya usai seremoni efektif penggabungan Adira Finance dan Mandala Finance di Bekasi.

Made menambahkan bahwa segmen mobil mencatat penurunan penjualan dua digit, sementara pembiayaan motor juga mengalami tekanan. Kondisi ini langsung berdampak pada kinerja Adira Finance sebagai salah satu pemain besar di industri multifinance.

“Ini risiko bagi perusahaan dengan skala besar. Kalau industri otomotif turun, kami pun ikut terdampak. Karena 70% bisnis kita otomotif,” lanjutnya.

Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) juga telah menurunkan proyeksi pertumbuhan industri pembiayaan tahun ini menjadi kisaran 6%-8%. Sebelumnya, mereka memproyeksikan pertumbuhan bisa mencapai 8%-10% pada 2025.

“Mungkin revisi kami di bawah itu (revisi target APPI),” katanya.

Sebelumnya, Adira Finance menargetkan peningkatan penyaluran pembiayaan baru sekitar 6%-7% sepanjang tahun 2025. Pada 2024, perusahaan mencatat penyaluran pembiayaan baru senilai Rp 36,6 triliun.

Selama delapan bulan pertama 2025, Adira Finance mencatat penyaluran pembiayaan baru sebesar Rp 23 triliun. Realisasi tersebut berasal dari berbagai segmen, baik otomotif maupun non-otomotif.

Pembiayaan motor tetap menjadi kontributor terbesar dengan porsi 40% atau sekitar Rp 9,4 triliun. Disusul pembiayaan mobil sebesar 32% atau Rp 7,2 triliun.

Sementara itu, segmen non-otomotif berkontribusi 28% atau sekitar Rp 6,3 triliun, yang sebagian besar berasal dari pembiayaan multiguna (multi purpose loan/MPL). Dengan penurunan yang terjadi di sektor otomotif, Adira Finance terus berupaya untuk memperkuat posisi di segmen non-otomotif guna mengimbangi dampak negatif dari situasi pasar saat ini.