Paus Leo XIV Menerima 200 WNI di Audiensi Khusus

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Hubungan Indonesia dan Takhta Suci yang Berakar Kuat

Paus Leo XIV menyampaikan pernyataan penting terkait hubungan antara Indonesia dan Takhta Suci. Ia menegaskan bahwa lembaga gereja ini telah mendampingi perjalanan bangsa Asia Tenggara, khususnya Indonesia sejak awal kemerdekaannya. Hubungan ini dibangun di atas dasar rasa hormat, dialog, serta komitmen bersama dalam menjaga perdamaian dan harmoni.

Dalam sebuah acara resmi yang berlangsung di Sala Clementina, Istana Vatikan, Paus Leo XIV menerima 200 anggota IRRIKA, Rehat, serta keluarga besar KBRI Takhta Suci. Acara ini menjadi momen penting karena bertepatan dengan beberapa peristiwa signifikan, seperti satu tahun kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia pada September 2024, ulang tahun ke-75 hubungan diplomatik Indonesia-Takhta Suci, dan pertemuan resmi pertama komunitas besar rohaniwan dan awam Indonesia dengan Paus Leo XIV.

Sejarah Hubungan Diplomatik Indonesia dan Takhta Suci

Hubungan diplomatik antara Indonesia dan Takhta Suci secara resmi dimulai pada 13 Maret 1950. Namun, jauh sebelumnya, sejak 1947, Takhta Suci sudah mengakui kedaulatan Republik Indonesia. Dengan demikian, Takhta Suci tercatat sebagai negara Eropa pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia.

Paus Leo XIV juga mengenang kunjungan apostolik Paus Fransiskus ke Indonesia pada September 2024, yang dianggap sebagai momen penting untuk mempererat persahabatan antara kedua pihak. Salah satu hal yang mencuri perhatian adalah Deklarasi Istiqlal, yang ditandatangani oleh Paus Fransiskus bersama Imam Besar Masjid Istiqlal Prof. Nasaruddin Umar. Deklarasi ini menegaskan komitmen bersama untuk memupuk persatuan demi kebaikan umat manusia.

Meski umat Katolik hanya sekitar 3 persen dari populasi Indonesia yang mayoritas Muslim, ikatan lintas agama tetap terjalin kuat. Paus Leo XIV menekankan pentingnya kerja sama antaragama dalam menjaga harmoni dan perdamaian.

Peran Komunitas Indonesia di Italia

Jumlah rohaniwan dan rohaniwati Indonesia di Italia mencapai 1.818 orang, terdiri dari 1.549 biarawati dan 269 biarawan. Mereka tersebar di berbagai wilayah Italia, dengan distribusi sebagai berikut:

  • Regio Lazio (Roma dan sekitarnya): 1.056 orang (58%)
  • Regio Campania (Napoli dan sekitarnya): 416 orang (23%)
  • Wilayah lain (Sisilia, Sardinia, dan kota-kota Italia lainnya): 346 orang (19%)

Para rohaniwan dan rohaniwati ini berkarya di berbagai bidang, termasuk misi kongregasi dan ordo, studi di universitas kepausan, pengajaran dari tingkat PAUD hingga SMA, pelayanan rumah jompo dan panti asuhan, serta pengelolaan biara dan struktur ordo.

IRRIKA dan Rehat: Ikatan Panjang Warga Gereja Indonesia

Organisasi IRRIKA memiliki akar sejarah sejak 1955 ketika sejumlah imam Indonesia di Roma membentuk IRIKA (Ikatan Romo-Romo Indonesia di Kota Abadi). Seiring bertambahnya jumlah suster dan biarawan/biarawati yang berkarya di Italia, nama tersebut berubah pada 1986 menjadi IRRIKA (Ikatan Rohaniwan Rohaniwati Indonesia di Kota Abadi).

Sementara itu, Rehat adalah paguyuban khusus para rohaniwan dan rohaniwati Indonesia yang bertugas di pusat ordo atau kongregasi internasional. Nama “Rehat” melambangkan semangat istirahat sekaligus kebersamaan dalam pelayanan.

Pesan Paus Leo XIV untuk Umat Katolik Indonesia

Di akhir audiensi, Paus Leo XIV memberikan pesan penting kepada umat Katolik asal Indonesia. Ia menekankan agar mereka tetap bangga sebagai warga negara Indonesia sekaligus teguh dalam iman. "Jadilah seratus persen Katolik, seratus persen Indonesia," tegasnya, mengutip pesan legendaris Uskup Agung Semarang, Mgr. Albertus Soegijapranata.

Ia juga mempercayakan seluruh umat Indonesia di Italia kepada perlindungan Santa Perawan Maria, Bunda Gereja, agar senantiasa menjadi pembangun jembatan antara bangsa, budaya, dan agama. Paus Leo XIV berharap bahwa komunitas ini akan terus menjadi contoh dalam menjaga perdamaian dan harmoni di tengah keberagaman.