
Penolakan Pedagang Pasar Burung Barito terhadap Rencana Relokasi
Sejumlah pedagang di Pasar Burung Barito, Jakarta, menolak rencana pindah ke kios di Sentra Fauna, Lenteng Agung, Jagakarsa. Mereka mengklaim tidak ada kesepakatan atau persetujuan untuk pindah ke lokasi tersebut.
Yuli (45), seorang pedagang, menyatakan bahwa para pedagang tidak setuju dengan rencana pemindahan. “Datanya dari mana? Enggak ada yang setuju sih. Semuanya enggak ada yang setuju dipindahkan ke sana,” ujarnya saat ditemui di sekitar pasar.
Meskipun sempat mendengar kabar bahwa kios harus dikosongkan menjelang pembangunan Taman Bendera Pusaka yang akan dimulai Oktober mendatang, para pedagang memilih tetap bertahan di lokasi saat ini.
Permintaan Pertemuan dengan Gubernur
Yuli mengusulkan agar Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, datang langsung menemui pedagang untuk mencari solusi bersama. “Kami tetap bertahan di Barito, terus ya kalau itu sih pengen ketemu sama Pak Gubernur, biar kita cari solusinya bareng,” katanya.
Salah satu opsi yang ditawarkan oleh pedagang adalah merelakan beberapa kios untuk akses masuk ke area taman. “Kalau emang Gubernur minta jalan untuk ke taman, nanti ya kami bisa berapa kios kita kosongin buat untuk tempat masyarakat kalau mau masuk ke dalam taman,” ujar Yuli.
Yuli menegaskan bahwa keberadaan pedagang tidak akan menghambat pembangunan taman. Ia juga menekankan bahwa pedagang merupakan bagian dari masyarakat yang suaranya harus didengar. “Dia bilang karena masyarakat ini, ya kan semua juga masyarakat, kami juga kan masyarakat juga, kami juga memenuhi peraturan juga, bayar ini, bayar ini, pajak ataukah semuanya, kami juga bayar,” tambahnya.
Kekhawatiran tentang Pendapatan
Tugiran (60), salah satu pedagang lainnya, menolak relokasi karena khawatir dagangan mereka tidak akan laku di lokasi baru. “Kalau di sini kami bertahan, masih ada lah sedikit-sedikit dapat buat anak sekolah. Kalau di sana itu, saya yakin ya dua bulan atau berapa tahun pun belum bisa. Karena ibaratnya itu kan dari nol,” ucap Tugiran.
Selain itu, Tugiran juga menyoroti posisi kios di Sentra Fauna yang lebih rendah dari topografi jalan. Hal ini membuat pedagang khawatir lokasi tidak terlihat oleh masyarakat. “Lihat lokasi di sana tuh enggak memungkinkan. Kami sama saja bunuh diri di sana, karena tempatnya ketutup begitu,” katanya.
Proses Relokasi dan Pembangunan Taman
Sementara itu, Kasudin PKKUKM Jakarta Selatan, Parulian Tampubolon, menyebut 97 dari 125 kios di Sentra Fauna sudah disetujui akan diisi oleh pedagang Pasar Barito. Rincian jumlah kios tersebut adalah 66 kios untuk pasar burung, 19 kuliner, dan 12 toko buah.
Saat ini, jumlah pedagang Pasar Burung Barito tercatat 137 orang. “125 kios ini sebagian dari pindahan dari Barito, sebagian untuk warga yang ada di sini,” kata Parulian saat memantau pembangunan.
Relokasi ini terkait proyek pembangunan Taman ASEAN atau Taman Bendera Pusaka. Taman ini akan menggantikan Pasar Barito sebagai bagian dari perluasan ruang terbuka hijau (RTH).
Taman Bendera Pusaka nantinya akan menggabungkan Taman Leuser, Taman Ayodhya, dan Taman Langsat, dengan target rampung Desember 2025. Pemerintah menyebut taman ini akan menjadi ruang publik ikonik dan simbol identitas baru Jakarta sebagai ibu kota ASEAN.
“Jadi, ini adalah untuk menjadikan kawasan Blok M sebagai pusat transportasi dan perbelanjaan, dan yang kedua sebagai City ASEAN. Jadi, rencananya taman itu akan menunjang taman-taman di ASEAN yang ada di wilayah Jakarta Selatan,” ujar Walikota Jakarta Selatan, M. Anwar.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!