
Peringkat Efek Indonesia Berikan IdA- untuk MTN Sinergi Properti Pratama
Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) memberikan peringkat idA- untuk surat utang jangka menengah atau Medium Term Notes (MTN) I/2025 yang diterbitkan oleh PT Sinergi Properti Pratama. Surat utang ini memiliki nilai maksimal sebesar Rp 300 miliar. Selain itu, Pefindo juga mempertahankan peringkat idA dengan outlook stabil bagi perseroan tersebut.
Dana yang diperoleh dari penerbitan MTN ini akan digunakan oleh perusahaan sebagai modal kerja untuk proyek konstruksi. Hal ini menjadi salah satu faktor yang dipertimbangkan dalam pemberian peringkat. Analis Pefindo, Naomi Sihombing dan Agung Iskandar, menjelaskan bahwa kekuatan utama peringkat tersebut berasal dari pasar khusus yang dimiliki oleh PT PLN (Persero) serta portofolio bisnis yang terdiversifikasi.
Namun, ada beberapa faktor yang dianggap sebagai kelemahan. Misalnya, profil keuangan perusahaan yang moderat dan tekanan pada margin laba. Kedua hal ini menjadi pertimbangan penting dalam penilaian peringkat.
Pefindo menyatakan bahwa peringkat dapat meningkat jika perusahaan berhasil memperkuat posisi pasar melalui peningkatan pendapatan dan EBITDA di atas proyeksi. Selain itu, peningkatan kontrak order book serta peningkatan margin laba sambil tetap menjaga leverage yang konservatif juga bisa menjadi faktor peningkatan peringkat.
Sebaliknya, jika pendapatan atau EBITDA jauh di bawah target, atau jika utang meningkat secara signifikan tanpa didukung oleh prospek bisnis yang lebih kuat, maka peringkat bisa diturunkan. Ini menunjukkan bahwa kinerja keuangan dan strategi bisnis perusahaan sangat berpengaruh terhadap status peringkat.
PT Sinergi Properti Pratama didirikan pada tahun 2015 dan bergerak di bidang jasa konstruksi umum serta manajemen gedung untuk perkantoran grup PLN. Hingga tanggal 30 Juni 2025, mayoritas saham perusahaan, yaitu sebesar 99,99%, dimiliki oleh Dana Pensiun PLN. Sementara itu, Koperasi Maju Keluarga Sejahtera memiliki kepemilikan saham sebesar 0,01%.
Perusahaan ini memiliki posisi yang cukup kuat di pasar karena keterkaitannya dengan PLN, yang merupakan salah satu perusahaan BUMN terbesar di Indonesia. Namun, keberlanjutan kinerja keuangan dan kemampuan untuk menghadapi tantangan pasar akan menjadi kunci dalam menjaga stabilitas peringkat.
Selain itu, sinergi antara PLN dan Sinergi Properti Pratama memberikan peluang besar bagi perusahaan untuk berkembang. Dengan dukungan dari pemegang saham utama, Sinergi Properti Pratama memiliki potensi untuk terus tumbuh, asalkan mampu menjaga keseimbangan antara ekspansi bisnis dan pengelolaan risiko keuangan.
Dalam konteks industri konstruksi, persaingan yang ketat dan fluktuasi harga bahan baku menjadi tantangan yang harus dihadapi. Oleh karena itu, kemampuan Sinergi Properti Pratama untuk mengadaptasi diri terhadap perubahan lingkungan bisnis akan sangat penting dalam menjaga kinerja dan reputasi perusahaan.
Secara keseluruhan, peringkat idA- yang diberikan oleh Pefindo mencerminkan keyakinan terhadap kapabilitas dan potensi Sinergi Properti Pratama. Namun, perusahaan perlu terus memperkuat dasar keuangan dan strategi bisnis agar mampu mempertahankan posisi yang baik di tengah dinamika pasar.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!