
Peringkat IdAAA(sf) untuk PT Kilang Pertamina Balikpapan
PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) memberikan peringkat idAAA(sf) kepada PT Kilang Pertamina Balikpapan (PT KPB), yang merupakan anak perusahaan dari PT Kilang Pertamina Internasional. Peringkat ini menunjukkan bahwa PT KPB memiliki posisi yang kuat dalam industri minyak bumi, didukung oleh berbagai faktor seperti dukungan sponsor yang sangat kuat, struktur proyek yang solid, serta permintaan yang stabil terhadap produk minyak bumi.
Menurut analis Pefindo, Martin Pandiangan dan Adib Yasa, peringkat tersebut juga mencerminkan kemampuan PT KPB dalam menjalankan operasi bisnisnya dengan baik. Namun, ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi peringkat tersebut. Salah satunya adalah ketergantungan tinggi terhadap penyelesaian proyek tertentu, serta tingkat leverage keuangan yang relatif tinggi. Hal ini menjadi perhatian khusus karena bisa memengaruhi stabilitas keuangan perusahaan jika tidak dikelola dengan baik.
Pefindo menilai bahwa peringkat PT KPB setara dengan peringkat induk utamanya, yaitu PT Pertamina (Persero). Penilaian ini dilakukan berdasarkan kriteria keterkaitan antara induk dan proyek yang dijalankan. Jika nanti terjadi ketidakmampuan PT Pertamina (Persero) dalam memberikan dukungan tepat waktu, misalnya dalam hal pembayaran utang PT KPB, maka peringkat dapat diturunkan. Ini akan menunjukkan lemahnya dukungan dari pihak sponsor.
Proyek Pengembangan Kilang Minyak
Salah satu proyek utama yang sedang dijalankan oleh PT KPB adalah Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan dan Lawe-Lawe. Proyek ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas produksi kilang dari 260.000 barel per hari menjadi 360.000 barel per hari. Selain itu, produk minyak bumi yang dihasilkan harus memenuhi standar kualitas Euro V.
Proyek pengembangan kilang ini direncanakan mulai beroperasi secara bertahap sejak September 2025. Fase awal akan dimulai dengan pengujian operasional, yang bertujuan untuk memastikan kesesuaian dan keandalan sistem sebelum beroperasi penuh.
Selain RDMP, PT KPB juga akan mengelola bisnis kilang minyak yang sudah ada di Refinery Unit V Balikpapan, Kalimantan Timur. Dengan demikian, perusahaan ini memiliki peran penting dalam menjaga pasokan energi nasional dan mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.
Struktur Kepemilikan Saham
Per 30 Juni 2025, struktur kepemilikan saham PT KPB terdiri dari dua pemegang saham utama. Sebagian besar saham, yaitu sebesar 99,9971%, dimiliki oleh PT Kilang Pertamina Internasional (KPI), sementara sisanya sebesar 0,0029% dimiliki oleh PT Pertamina Pedeve Indonesia. Kedua perusahaan ini merupakan bagian dari grup Pertamina yang lebih besar.
Dengan kepemilikan saham yang jelas dan stabil, PT KPB memiliki dasar yang kuat untuk melanjutkan operasi bisnisnya. Selain itu, adanya dukungan dari induk perusahaan membuat perusahaan ini mampu menghadapi tantangan dalam industri minyak bumi yang dinamis dan kompetitif.
Kesimpulan
Peringkat idAAA(sf) yang diberikan oleh Pefindo mencerminkan posisi strategis PT KPB dalam industri minyak bumi. Meskipun ada risiko yang perlu diperhatikan, seperti ketergantungan pada proyek dan tingkat leverage keuangan, perusahaan ini tetap memiliki potensi besar untuk berkembang. Dengan dukungan yang kuat dari induk perusahaan dan rencana pengembangan yang jelas, PT KPB siap menjadi salah satu pelaku utama dalam industri energi nasional.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!