Pemerintah AS Terancam Tutup, Investor Kehilangan Data Ekonomi

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Ancaman Penutupan Pemerintahan AS yang Berdampak pada Data Ekonomi

Penutupan pemerintahan federal di Amerika Serikat (AS) berpotensi mengganggu rilis data ekonomi penting yang sangat dibutuhkan oleh berbagai pihak, termasuk pembuat kebijakan, pelaku usaha, dan investor. Jika tidak ada kesepakatan anggaran sebelum tenggat waktu 30 September 2025, beberapa layanan pemerintah akan dihentikan sementara. Pegawai non-esensial juga bisa dirumahkan atau diberhentikan.

Biro Statistik Tenaga Kerja (BLS), yang bertanggung jawab atas rilis data ekonomi utama AS, akan menghentikan operasinya selama penutupan pemerintahan. Hal ini berpotensi menunda laporan ketenagakerjaan yang seharusnya dirilis pada 3 Oktober 2025. Ketidakpastian terkait dampak kebijakan Presiden Donald Trump membuat data pemerintah tentang ketenagakerjaan, inflasi, dan belanja semakin penting.

Penundaan publikasi data dapat mengganggu pengambilan keputusan, termasuk apakah Federal Reserve perlu kembali memangkas suku bunga dalam pertemuan bulan depan. Gregory Daco, Kepala Ekonom EY-Parthenon, menyatakan bahwa “tidak ada yang ingin terbang buta di tengah kondisi berkabut.”

Jika penutupan dimulai setelah 30 September, laporan ketenagakerjaan BLS pada 3 Oktober akan menjadi rilis utama pertama yang terdampak. Selanjutnya, laporan inflasi (indeks harga konsumen/CPI), penjualan ritel, serta konstruksi perumahan baru dari Biro Sensus juga berpotensi tertunda.

Federal Reserve telah memangkas suku bunga pada September untuk pertama kalinya tahun ini, terutama karena pasar tenaga kerja yang melemah. Pejabat bank sentral kini menunggu data tambahan sebelum mengambil langkah lebih lanjut. Departemen Tenaga Kerja AS menegaskan bahwa BLS akan menghentikan seluruh aktivitas dan pengumpulan data selama shutdown. Proses penghentian diperkirakan memakan waktu setengah hari, sementara pencadangan sistem bisa berlangsung hingga tiga hari.

Pada masa penutupan pemerintahan 2013, BLS sempat menunda rilis laporan ketenagakerjaan dan inflasi. Namun, pada penutupan 2018–2019, dana cadangan memungkinkan rilis data tetap berjalan. Meski demikian, beberapa data swasta masih tersedia, seperti laporan ketenagakerjaan dari ADP Research dan penjualan rumah dari National Association of Realtors.

Federal Reserve dijadwalkan menggelar pertemuan berikutnya pada 28–29 Oktober. Tanpa data resmi pemerintah, sulit bagi bank sentral untuk membenarkan pemangkasan suku bunga lanjutan. Stephen Stanley, Kepala Ekonom AS di Santander US Capital Markets, menyatakan bahwa “memang ada data swasta dan Fed bisa mengandalkan jaringan kontaknya, tetapi tanpa data agregat pemerintah, keputusan akan jauh lebih sulit.”

Penutupan pemerintahan tidak langsung mendorong ekonomi AS ke jurang resesi. Namun, kondisi ini tetap membawa biaya dan menambah ketidakpastian bagi pelaku usaha. Neil Bradley, Chief Policy Officer Kamar Dagang AS, menjelaskan bahwa “dengan mempertontonkan tarik ulur ini, mari pahami bahwa kita justru melemahkan ekonomi dan menahan pertumbuhan karena ketidakpastian yang meningkat.” Hal ini disampaikannya dalam sebuah webinar pada 23 September.