
Dukungan Driver Ojol terhadap Penggunaan Strobo dan Sirine di Jalan
Sejumlah driver ojek online (ojol) di Jakarta Selatan menunjukkan dukungan terhadap gerakan "Stop Tot Tot Wuk Wuk", yang mengkritik penggunaan strobo dan sirine pada kendaraan tertentu. Gerakan ini bertujuan untuk membatasi penggunaan alat tersebut hanya pada kendaraan darurat atau aparat negara.
Salah satu driver ojol yang menyampaikan pendapatnya adalah Eko. Menurut dia, penggunaan strobo dan sirine masih dapat dimaklumi jika digunakan oleh kendaraan-kendaraan seperti ambulans dan mobil pemadam kebakaran (damkar). Ia juga menyebut bahwa penggunaan alat tersebut oleh mobil aparat negara juga bisa diterima.
"Kalau saya dukungnya kendaraan tertentu nih kayak ambulans, pemadam oke lah, sama mobil aparat negara oke," ujar Eko saat berada di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (24/9/2025).
Namun, Eko menolak penggunaan strobo dan sirine pada kendaraan pribadi. Menurutnya, penggunaan alat tersebut hanya untuk menghindari kemacetan dan tidak memiliki alasan yang benar-benar mendesak.
"Kalau mobil pribadi pakai strobo biar kita minggir nih, ternyata dia warga sipil. Berarti kan dia nggak mau ikut macet, mau enaknya saja lewat. Harusnya bareng-bareng lah. Orang aparat negara aja sebagian mau ikut macet kok, nggak pakai strobo," ujarnya.
Eko menambahkan bahwa penggunaan strobo dan sirine oleh warga sipil tidak perlu dilakukan. Ia menilai bahwa setiap orang harus siap menghadapi kemacetan tanpa mencari jalan pintas.
"Dia kan warga sipil, warga biasa, untuk apa tot tot tot tot, mau buru-buru saja. Lah kita juga macet-macetan. Lewat atas aja kalau nggak mau macet, jangan lewat bawah," imbuhnya.
Kecaman terhadap Penggunaan Strobo pada Kendaraan Pribadi
Hal serupa juga disampaikan oleh driver ojol lainnya bernama Ino. Ia mengaku merasa kesal ketika melihat kendaraan pribadi menggunakan strobo dan sirine. Menurut Ino, penggunaan alat tersebut sering kali mengganggu lalu lintas.
"Kadang-kadang mengganggu ya. Kita lagi berlalu lintas, dengar suara seperti itu kan spontan kasih jalan. Tapi begitu kita lihat, nggak tahunya mobil pribadi, ya agak kecewa juga. Kita pikir kan orang darurat yang benar-benar butuh gitu ya," kata Ino.
Ino menilai bahwa penggunaan strobo dan sirine oleh kendaraan pribadi tidak seharusnya dilakukan karena tidak memiliki urgensi nyata. Ia menegaskan bahwa setiap pengemudi harus menjaga kesopanan dan menghormati hak lalu lintas sesama pengguna jalan.
Perlu Kesadaran Bersama
Dari pandangan para driver ojol, terlihat bahwa penggunaan strobo dan sirine harus dibatasi hanya pada kendaraan yang benar-benar membutuhkan. Mereka menilai bahwa penggunaan alat tersebut oleh kendaraan pribadi hanya menciptakan ketidakadilan dalam lalu lintas.
Selain itu, para driver ojol juga menekankan pentingnya kesadaran bersama dalam berlalu lintas. Setiap pengemudi, baik itu dari aparat negara maupun warga sipil, harus siap menghadapi kondisi jalan yang tidak selalu mulus.
Mereka berharap agar masyarakat lebih bijak dalam menggunakan alat seperti strobo dan sirine. Dengan demikian, keselamatan dan kenyamanan dalam berkendara dapat tercapai secara bersama-sama.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!