Penguatan IHSG Jadi Pemicu Reksadana Saham, Strategi Manajer Investasi Diungkap

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Strategi Manajemen Investasi dalam Menghadapi Penguatan IHSG

Penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang terus berlanjut menciptakan tantangan dan peluang bagi manajer investasi. Saat ini, IHSG berhasil mencapai level 8.123,24 setelah menguat sebesar 23,91 poin atau 0,30% pada akhir perdagangan Senin (29/9/2025). Hal ini menjadi indikasi positif bagi pasar modal, namun juga memicu pergeseran strategi dari para pengelola dana.

Menurut Head of Business Development Division Henan Putihrai Asset Management (HPAM), Reza Fahmi, level 8.000 di IHSG bukanlah akhir dari perjalanan, melainkan sebuah milestone penting. Ia menilai bahwa prospek reksadana saham tetap menarik karena adanya dorongan dari sektor-sektor tertentu. Selain itu, arah kebijakan moneter global yang menuju penurunan suku bunga juga menjadi katalis positif jangka menengah.

Pendekatan Kontrarian Value dalam Manajemen Dana

HPAM menerapkan pendekatan kontrarian value dalam mengelola alokasi aset. Strategi ini fokus pada identifikasi dan investasi pada aset yang sering dianggap undervalued dan tidak diminati. Dengan pendekatan disiplin, mereka mencoba membuka nilai intrinsik saat pasar melakukan koreksi.

Selain itu, HPAM menjaga fleksibilitas melalui porsi kas yang terukur. Hal ini memungkinkan portofolio siap merespons volatilitas pasar. Dengan demikian, investor tidak hanya mengikuti arah pasar, tetapi juga memiliki keunggulan adaptif ketika kondisi berubah.

Salah satu produk reksadana saham milik HPAM adalah Henan Tactical Equity. Berdasarkan data per 29 Agustus 2025, kinerjanya telah tumbuh sebesar 58,10% dibanding periode yang sama tahun lalu. Rincian alokasi investasinya antara lain:

  • 63% di saham
  • 21% di cash & equivalent
  • 15% di time deposit
  • 1% di fixed income

Secara sektoral, alokasi terbagi sebagai berikut:

  • 20,3% di sektor industri
  • 18,3% di sektor keuangan
  • 12,4% di sektor energi
  • 14,6% di sektor lainnya

Kinerja dan Proyeksi Henan Tactical Equity

Hingga 29 September 2025, Henan Tactical Equity mencatatkan return sebesar 33,95% year-to-date (YTD) dan 62,12% dalam 1 tahun terakhir. Catatan bulanan terbaiknya terjadi pada Mei 2025 dengan pencapaian sebesar 13,41%.

Reza menyatakan bahwa proyeksi hingga akhir tahun adalah performa yang tetap berada di kisaran 26%–30%. Momentum pasar masih terjaga, sehingga fokus utama adalah menjaga kesinambungan kinerja dan disiplin manajemen risiko agar investor mendapatkan imbal hasil yang solid dan berkelanjutan.

Peran Reksadana Saham Lainnya

Di sisi lain, Direktur Panin Asset Management, Rudiyanto, menjelaskan bahwa produk reksadana saham Panin Dana Infrastruktur Bertumbuh aktif melakukan rotasi dan penyesuaian portofolio secara berkala. Berdasarkan data per Agustus 2025, portofolio investasi mayoritas fokus di saham, yaitu sebesar 97,69%, dengan sisanya 2,31% di instrumen pasar uang dan kas.

Secara sektoral, alokasi terbagi sebagai berikut:

  • 33,7% di sektor keuangan
  • 16,7% di sektor energi
  • 13,6% di sektor properti & real estate
  • 9,8% di sektor perindustrian
  • 9,5% di sektor infrastruktur

Rudiyanto menyebutkan bahwa hingga 26 September, return Panin Dana Infrastruktur Bertumbuh mencapai 7,41%. Mereka masih mencari peluang terutama di sektor yang memiliki komoditas atau valuasi murah. Hal ini menunjukkan bahwa meski IHSG naik, peluang investasi masih terbuka lebar.