Pengurusan Agen Bank BSI Batam Dianggap 'Sangat Lambat', Dana Nasabah Terkunci Selama Tiga Bulan

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Keluhan Calon Agen Bank Syariah Indonesia di Batam

Pelayanan yang diberikan oleh Bank Syariah Indonesia (BSI) dalam proses pengurusan agen bank di Batam mendapat kritik keras dari para calon agen. Proses yang memakan waktu hingga tiga bulan tanpa adanya kejelasan membuat banyak pihak merasa frustrasi.

Salah satu calon agen, Aty, mengungkapkan kekecewaannya terhadap pelayanan ini. Ia menyatakan bahwa proses yang berlangsung sangat lambat dan tidak memberikan informasi yang jelas tentang status pengajuan agen BSI. Bahkan, pihak bank telah melakukan pemblokiran uang senilai Rp1 juta milik calon agen tersebut, yang menambah rasa kekecewaan.

"Aty mengatakan, sudah masuk tiga bulan juga (prosesnya) tidak kunjung siap, sementara pihak bank sudah melakukan pemblokiran uang senilai 1 juta rupiah," ujarnya dengan nada kesal. Menurut Aty, uang modal yang diblokir sebanyak Rp1 juta itu sangat berarti bagi pelaku usaha kecil seperti dirinya.

Aty menegaskan bahwa meskipun bagi petugas BSI jumlah tersebut terlihat kecil, namun bagi masyarakat kecil, uang sebesar itu memiliki makna besar sebagai modal awal untuk memulai usaha.

Harapan pada Negara dan Kritik Terhadap Birokrasi

Kekecewaan ini tidak hanya ditujukan kepada BSI, tetapi juga menyentil peran negara dalam mendukung inisiatif wirausaha rakyat. Aty berharap pemerintah hadir dan mempermudah jalannya usaha masyarakat, bukan justru menghambatnya dengan proses birokrasi yang terlalu lama.

"Seharusnya negara hadir saat masyarakatnya ingin memulai usaha, bukan malah seperti ini," kritik Aty. Ia juga menyampaikan kritik pedas terhadap praktik pemerintah yang, menurutnya, baru akan 'sibuk' menarik iuran berlabel pajak setelah usaha masyarakat sudah berjalan.

"Aty menambahkan, giliran usaha sudah jalan, negara baru sibuk untuk menarik upeti yang berlebel pajak." Ia meminta agar pemerintah lebih peka terhadap kesulitan rakyat dan memprioritaskan bantuan untuk masyarakat yang berjuang membuka lapangan pekerjaan sendiri.

"Sudah lambat berikan lapangan pekerjaan, giliran rakyatnya ingin usaha, tolong dibantu, jangan diperlambat," tutup Aty, meminta agar masalah pengurusan agen bank ini segera diselesaikan.

Perlu Respons Cepat dari Pihak Terkait

Sayangnya, hingga berita ini dibuat, belum ada respons dari pihak BSI baik di Batam maupun pusat. Hal ini menunjukkan bahwa masih ada ketidakjelasan dalam proses pengurusan agen bank yang dilakukan oleh BSI.

Keluhan ini menyoroti pentingnya efisiensi layanan perbankan, terutama yang berkaitan dengan program keagenan yang bertujuan memberdayakan ekonomi kerakyatan. Pihak terkait, khususnya BSI dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), diharapkan dapat segera merespons dan mencari solusi atas masalah yang dialami calon agen bank di Batam ini.

Dengan adanya keluhan seperti ini, diharapkan BSI dan instansi terkait bisa lebih proaktif dalam menjawab kebutuhan masyarakat serta memperbaiki sistem pelayanan yang ada. Dengan begitu, harapan masyarakat untuk memulai usaha dan meningkatkan kesejahteraan bisa tercapai secara lebih cepat dan efektif.