Penuhi Kebutuhan Dalam Negeri, Antam Impor 30 Ton Emas dari Singapura

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Antam Mengimpor Emas dari Singapura untuk Memenuhi Kebutuhan Pasar

Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR, Direktur Utama PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau Antam, Achmad Ardianto, mengungkapkan bahwa perusahaan tersebut melakukan impor emas dari Singapura. Hal ini disampaikan oleh pria yang akrab disapa Didi dalam pertemuan tersebut. Pimpinan Komisi VI DPR RI, Andre Rosiade, menanyakan besaran impor emas yang dilakukan Antam dari Singapura.

Didi menjawab bahwa jumlah impor emas tersebut mencapai sekitar 30 ton. Meskipun demikian, ia menjelaskan bahwa kebutuhan emas di pasar domestik sangat tinggi, sehingga Antam terpaksa melakukan impor untuk memenuhi permintaan masyarakat.

Produksi Emas Antam Tidak Mencukupi Kebutuhan Pasar

Menurut Didi, produksi emas Antam masih belum mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri. Saat ini, produksi emas Antam hanya mencapai 1 ton per tahun, sedangkan kebutuhan masyarakat terhadap emas mencapai 43 ton. Tambang emas Antam satu-satunya berada di Pongkor, dan hal ini membuat perusahaan kesulitan untuk meningkatkan produksi secara signifikan.

“Ya judulnya terpaksa pak karena kebutuhan masyarakat besar, sementara sumber tidak ada,” ujar Didi. Dengan kondisi seperti ini, Antam harus melakukan impor emas untuk memenuhi kebutuhan pasar.

Impor Emas Dilakukan Secara Transparan dan Terstruktur

Meski melakukan impor emas, Didi memastikan bahwa proses impor tersebut dilakukan secara transparan dan terstruktur. Antam mengimpor emas dari perusahaan atau lembaga yang terafiliasi dengan London Bullion Market Association (LBMA). Perusahaan-perusahaan tersebut dibagi menjadi tiga kategori, yaitu bullion bank, refinery, dan trader.

“Kita membeli dari bullion bank maupun refinery maupun bullion trader yang ada di Singapura maupun Australia, dengan harga pasar pak. Jadi semuanya itu sebenarnya transparan dan bisa dilacak,” jelas Didi. Ia juga menegaskan bahwa Antam tidak pernah mengekspor emas produksinya, melainkan hanya membeli emas dari pihak ketiga.

Alternatif Lain untuk Memenuhi Kebutuhan Emas Domestik

Impor bukan satu-satunya cara Antam memenuhi kebutuhan emas dalam negeri. Didi menjelaskan bahwa ada dua alternatif lain yang digunakan perusahaan. Pertama, Antam melakukan pembelian kembali (buyback) emas yang dibeli masyarakat dari Antam, kemudian dijual kembali ke Antam. Melalui metode ini, Antam mencetak ulang emas menjadi versi baru.

“Kita hanya bisa mendapatkan 2,5 ton setahun melalui cara ini. Jadi kita masih kekurangan banyak,” ujarnya. Selain itu, Antam juga bekerja sama dengan perusahaan tambang di Indonesia yang memurnikan emas di Antam.

“Ada beberapa perusahaan pak seperti Indomuro, kemudian juga NHM, dan perusahaan-perusahaan di Indonesia yang menambang emas, mereka memurnikan di Antam, kemudian kita menawarkan apabila emasnya boleh dibeli sama Antam. Mereka mau menjualnya ke Antam,” tambah Didi.

Penutup

Dengan adanya impor emas dari Singapura dan kerja sama dengan perusahaan tambang lokal, Antam berusaha memenuhi kebutuhan emas yang sangat tinggi di pasar domestik. Meskipun begitu, Didi menyadari bahwa produksi emas Antam masih jauh dari cukup, sehingga diperlukan upaya lebih lanjut untuk meningkatkan kapasitas produksi dan memenuhi permintaan pasar.