
Penyaluran KUR Bank Mandiri Capai Rp 31,79 Triliun hingga Agustus 2025
Bank Mandiri telah mencatatkan realisasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp 31,79 triliun kepada lebih dari 273.045 pelaku usaha di seluruh Indonesia hingga Agustus 2025. Angka ini menunjukkan konsistensi dan komitmen bank dalam mendukung pengembangan UMKM. Selain itu, kualitas kredit tersebut tetap terjaga dengan tingkat NPL (Non Performing Loan) yang rendah, yaitu sebesar 0,99%.
SVP Micro Development & Agent Banking Bank Mandiri, Bayu Trisno Arief Setiawan, menyatakan bahwa penyaluran KUR tersebut mencapai 82,58% dari target yang ditetapkan untuk tahun 2025 sebesar Rp 38,5 triliun. Dengan memberikan akses permodalan melalui KUR, Bank Mandiri berupaya meningkatkan kapasitas produksi pelaku UMKM, terutama di sektor pertanian dan industri.
“Dukungan akses pembiayaan kepada pelaku usaha ini kami yakini memiliki peran krusial dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif,” ujar Bayu dalam keterangan resminya.
Dominasi Sektor Produksi dalam Penyaluran KUR
Penyaluran KUR Bank Mandiri hingga Agustus 2025 didominasi oleh sektor produksi dengan kontribusi sebesar 60,21% atau senilai Rp 22,57 triliun. Dari jumlah tersebut, sektor pertanian menjadi salah satu motor utama dalam menjaga ketahanan pangan nasional dengan capaian sebesar Rp 11,07 triliun atau 29,53%.
Selanjutnya, sektor jasa produksi menyerap 21,32% atau senilai Rp 7,99 triliun, sementara sektor industri pengolahan mencapai 7,69% atau Rp 2,88 triliun. Di sisi lain, sektor perikanan juga turut berkontribusi sebesar 1,64% atau Rp 616 miliar.
Total Akumulasi Penyaluran KUR Sejak 2008
Sejak pemerintah meluncurkan program KUR pada tahun 2008 hingga akhir Agustus 2025, total akumulasi penyaluran KUR oleh Bank Mandiri mencapai Rp 294,19 triliun. Kredit dengan bunga rendah ini telah dinikmati oleh sebanyak 3,51 juta debitur Bank Mandiri yang tersebar di seluruh Indonesia, sehingga membantu meningkatkan kapasitas bisnis para pelaku usaha.
Pendekatan Berbasis Ekosistem untuk Peningkatan Kualitas
Untuk mempercepat dan menjaga kualitas penyaluran KUR, Bank Mandiri menerapkan pendekatan berbasis ekosistem yang lebih inklusif. Pendekatan ini bertujuan untuk memperkuat sektor produksi unggulan di berbagai wilayah.
Sinergi bisnis dan kolaborasi strategis dengan nasabah wholesale menjadi bagian dari strategi closed-loop yang diterapkan. Strategi ini bertujuan untuk mengoptimalkan value chain dan menjaga keberlangsungan bisnis, sehingga UMKM dapat berkembang lebih pesat dengan akses pasar yang lebih luas.
Layanan Digitalisasi Transaksi Keuangan untuk UMKM
Selain itu, sebagai bagian dari strategi bisnis, Bank Mandiri menyediakan layanan digitalisasi transaksi keuangan untuk mendukung UMKM naik kelas. Salah satu layanan yang tersedia adalah Livin Merchant, yang menawarkan kemudahan onboarding, fleksibilitas penerimaan pembayaran, serta tanpa biaya langganan.
Aplikasi ini memberikan kemudahan akses ke layanan perbankan (access to finance) bagi pelaku UMKM. Per Agustus 2025, pengguna Livin' Merchant di segmen pelaku UMKM telah mencapai 2,9 juta pengguna atau naik sebesar 38% secara year-on-year (yoy). Hal ini menunjukkan semakin besarnya minat dan partisipasi pelaku UMKM dalam menggunakan layanan digital dari Bank Mandiri.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!