
Pertamina Berhasil Capai Transaksi Rp2 Miliar di SMEXPO Regional Yogyakarta 2025
PT Pertamina berhasil mencatatkan transaksi sebesar Rp2 miliar melalui gelaran SMEXPO Regional Yogyakarta 2025 yang diselenggarakan bersama Pertamina Foundation pada 26–28 September di Yogyakarta. Acara ini melibatkan 35 UMKM binaan Pertamina dan mencakup penjualan ritel maupun business-to-business (B2B).
Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso menyampaikan bahwa Pertamina SMEXPO merupakan wujud nyata komitmen perusahaan dalam mendorong UMKM naik kelas hingga mampu menembus pasar internasional. Ia menegaskan, Pertamina terus memberikan ruang bagi UMKM untuk tumbuh dan berkembang, termasuk melalui ajang SMEXPO ini.
“Capaian transaksi lebih dari Rp2 miliar serta keterlibatan buyer mancanegara membuktikan UMKM binaan Pertamina memiliki daya saing di tingkat global,” ujar Fadjar.
Pembeli Berasal dari Berbagai Negara
Sebanyak 35 UMKM binaan Pertamina berhasil menembus pasar internasional melalui pameran ini. Buyer B2B datang dari berbagai negara seperti Turki, Prancis, Jepang, Portugal, dan Inggris (London). Sementara itu, buyer domestik terdiri dari pelaku usaha hotel serta pengusaha batik.
Selain transaksi, acara ini juga diisi dengan penguatan temu bisnis yang bertujuan mendorong keberlanjutan usaha lokal melalui komitmen penjualan jangka panjang dan memperluas jejaring bisnis, baik di dalam maupun luar negeri.
Daftar UMKM yang Meraih Komitmen
Beberapa UMKM yang meraih komitmen transaksi signifikan antara lain:
- Novita, pemilik Agrominafiber mendapatkan komitmen transaksi lebih dari Rp600 juta untuk produk kerajinan berbahan serat pisang dari buyer asal London.
- Rizki Akbar, pemilik Agro Santara Indonesia, meraih komitmen transaksi lebih dari Rp900 juta untuk produk stik kayu manis dari buyer Turki dan Prancis.
- Yuni, pemilik usaha minuman jamu Queen, menandatangani kerja sama dengan hotel jaringan internasional di Yogyakarta untuk memasok ratusan liter jamu segar setiap bulan dengan nilai omzet mencapai Rp25 juta per bulan.
Dorong Asta Cita untuk Dorong Kewirausahaan
President Director Pertamina Foundation, Agus Mashud S. Asngari menegaskan, keberhasilan SMEXPO Yogyakarta tidak terlepas dari program pembinaan UMKM yang rutin dilakukan setiap tahun oleh Pertamina.
“Capaian ini adalah bukti nyata keberhasilan Pertamina Group dalam membina UMKM, mulai dari penguatan fondasi kewirausahaan hingga kesiapan mereka menembus pasar ekspor melalui program seperti PFpreneur, UMK Academy, dan Pertapreneur Aggregator,” ujar Agus.
SMEXPO sejalan dengan agenda Asta Cita Pemerintahan Prabowo–Gibran, khususnya pada poin ketiga yang fokus pada peningkatan lapangan kerja berkualitas, dorongan kewirausahaan, pengembangan industri kreatif, serta pengembangan infrastruktur.
Peran SMEXPO dalam Penguatan Ekonomi Lokal
SMEXPO menjadi salah satu wadah penting dalam menghubungkan UMKM dengan pelaku bisnis dari berbagai daerah dan negara. Selain memberikan kesempatan bagi UMKM untuk memperkenalkan produknya, acara ini juga menjadi sarana untuk membangun kolaborasi jangka panjang antara pelaku usaha.
Dengan adanya pertemuan langsung antara produsen dan pembeli, UMKM dapat memahami kebutuhan pasar secara lebih mendalam. Hal ini memungkinkan mereka untuk menyesuaikan strategi produksi dan pemasaran agar lebih efektif dan efisien.
Selain itu, SMEXPO juga memberikan pelatihan dan pendampingan kepada para pelaku UMKM dalam menghadapi tantangan pasar global. Program-program seperti PFpreneur, UMK Academy, dan Pertapreneur Aggregator telah terbukti membantu UMKM meningkatkan kapasitas dan kualitas produk mereka.
Tantangan dan Peluang di Pasar Global
Meskipun SMEXPO berhasil menciptakan peluang besar bagi UMKM, tantangan tetap ada. Salah satunya adalah persaingan yang ketat di pasar internasional. Namun, dengan dukungan dari Pertamina dan program pembinaan yang terstruktur, UMKM binaan Pertamina mampu bersaing dan menunjukkan potensi yang luar biasa.
Selain itu, keberadaan buyer dari berbagai negara menunjukkan bahwa produk UMKM Indonesia memiliki kualitas yang mampu memenuhi standar internasional. Ini menjadi indikasi bahwa UMKM Indonesia siap menjadi bagian dari rantai pasok global.
Kesimpulan
SMEXPO Regional Yogyakarta 2025 tidak hanya menjadi ajang promosi produk UMKM, tetapi juga menjadi momentum penting dalam memperkuat hubungan bisnis antara pelaku usaha lokal dan internasional. Dengan capaian transaksi yang signifikan dan partisipasi dari berbagai negara, SMEXPO membuktikan bahwa UMKM Indonesia memiliki potensi besar untuk berkembang dan menembus pasar global.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!