Pilu Suami Tewas Selamatkan Istri, Tak Sadar Tak Bisa Berenang

Kehilangan Nyawa Saat Menyelamatkan Istri

Nasib pilu menimpa Yusuf Priadi (26), seorang warga Bangka Belitung, yang kehilangan nyawanya saat mencoba menyelamatkan istrinya yang jatuh ke laut. Kejadian ini terjadi di Pelabuhan Tanjung Batu, Kecamatan Badau, Kabupaten Belitung, pada Selasa (23/9) sekitar pukul 00.15 WIB.

Yusuf adalah warga jalan Kamboja II, Kelurahan Tanjungpandan. Saat itu, ia dan istrinya tiba di dermaga untuk memancing. Namun, tak disangka, istrinya tiba-tiba terjatuh dari dermaga. Melihat hal tersebut, Yusuf langsung melompat ke laut tanpa memikirkan keselamatannya sendiri.

Sayangnya, Yusuf tidak bisa berenang dan akhirnya tenggelam. Sementara istrinya berhasil mengapung dan akhirnya diselamatkan oleh para pemancing yang ada di lokasi. Jenazah Yusuf ditemukan sekitar pukul 01.50 WIB, setelah Tim BPBD Belitung melakukan pencarian. Setelah ditemukan, jenazah korban dievakuasi ke RSUD sebelum dibawa ke keluarga.

Kronologi Kejadian

Menurut Kapolsek Badau Iptu Dedy Irmawan, kejadian bermula saat Yusuf dan istrinya tiba di pelabuhan. Saat itu, istrinya sedang berjalan dan tiba-tiba terjatuh dari dermaga. Melihat kejadian tersebut, Yusuf langsung terjun ke laut tanpa memperhatikan bahaya yang mengancam dirinya sendiri.

Karena tidak bisa berenang, Yusuf langsung tenggelam. Sementara istrinya mampu mengambang dan akhirnya diselamatkan oleh para pemancing yang ada di sekitar lokasi. Pihak kepolisian dan tim evakuasi kemudian turun tangan untuk mencari jenazah Yusuf. Jenazah akhirnya ditemukan di dasar laut sekitar satu jam setelah kejadian.

Larangan Aktivitas Mancing di Area Dermaga

Sementara itu, pihak KSOP Kelas IV Tanjungpandan memberikan pernyataan terkait kejadian ini. Koordinator Keselamatan Berlayar Penjagaan dan Patroli KSOP Kelas IV Tanjungpandan Iswandi menjelaskan bahwa pihaknya selalu memberikan imbauan kepada masyarakat agar tidak masuk ke area dermaga, terutama bagi mereka yang ingin memancing.

Iswandi menyebutkan bahwa larangan ini diberlakukan karena risiko yang sangat tinggi. “Jika sudah terjadi seperti ini, siapa yang bertanggung jawab? Keluarganya pasti akan merasa sakit,” ujarnya.

Pihak KSOP telah lama memberikan informasi tentang larangan ini kepada masyarakat. Terutama pada siang hari, saat aktivitas pelabuhan berlangsung, semua area dermaga harus dalam kondisi kosong. Setelah operasional, pintu dermaga ditutup dan dikunci.

Namun, kendala tetap terjadi karena masih ada beberapa oknum yang mencoba masuk ke area dermaga. Meski demikian, pihak KSOP tetap menjalankan prosedur operasional standar (SOP) untuk menjaga keselamatan masyarakat.

Pentingnya Kesadaran Masyarakat

Kejadian ini menjadi peringatan bagi masyarakat untuk lebih waspada dan mematuhi aturan yang berlaku. Tidak hanya di pelabuhan, tetapi juga di tempat-tempat umum lainnya. Kesadaran akan keselamatan diri sendiri dan orang lain sangat penting, terutama ketika berada di lingkungan yang memiliki potensi bahaya.

Dengan adanya larangan masuk ke area dermaga, diharapkan masyarakat dapat lebih bijak dalam memilih aktivitas yang aman dan tidak membahayakan diri maupun orang lain. Selain itu, peningkatan pengawasan dan edukasi dari pihak berwenang juga diperlukan untuk mencegah kejadian serupa terulang.