Polisi Terus Lacak S Pemasok Data ke Sindikat Pembobol Rekening Dormant

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Penjelasan Terbaru Mengenai Kasus Pembobolan Rekening Dormant

Polisi Daerah Metro Jaya memberikan informasi terkini mengenai kasus pembobolan rekening dormant yang menimpa Kepala Kantor Cabang Pembantu (KCP) BRI Cempaka Putih, Muhamad Ilham Pradipta. Aksi tersebut dilakukan oleh sekelompok pelaku yang diketahui melakukan pembunuhan terhadap korban.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Wira Satya Triputra, menyatakan bahwa pihaknya masih dalam proses penyelidikan untuk mengetahui siapa yang menjadi pemasok data rekening dormant kepada para pelaku. “Masih kita dalami, mister S masih kita cari,” ujar Wira saat konferensi pers pada 23 September 2025.

Meski demikian, Wira menegaskan bahwa pihak kepolisian belum akan memasukkan nama "mister S" ke dalam daftar pencarian orang (DPO). “Belum ditetapkan DPO,” katanya menjelaskan kepada para jurnalis.

Rencana Awal Pelaku

Sebelumnya, Wira mengungkapkan bahwa pelaku awalnya berniat meminta bantuan korban untuk memindahkan dana dari rekening dormant. “Tersangka berencana untuk melakukan pemindahan uang dari rekening dormant ke rekening penampungan,” ujar Wira dalam konferensi pers pada 16 September 2025.

Menurut keterangan Wira, para pelaku membutuhkan persetujuan dari kepala cabang bank untuk memindahkan dana tersebut. “Diharapkan dengan menculik ini, korban mau memberikan otorisasinya untuk menggeser dana dari rekening dormant ke rekening pelaku,” tambahnya.

Peran Tim Hacker dan Data Rekening Dormant

Wira juga menjelaskan bahwa para pelaku memiliki tim hacker sendiri yang bertugas untuk membobol rekening-rekening dormant. Mereka hanya perlu otorisasi dari kepala cabang bank agar dapat memindahkan dana hasil pembobolan tersebut ke rekening lainnya.

Menurut informasi yang dihimpun, data-data terkait rekening dormant yang dibobol didapatkan oleh tersangka Candy alias Ken dari temannya yang berinisial S. “Kita masih dalami dan lakukan pengejaran karena kita masih pegang identitasnya saja,” tutur Wira.

Keterlibatan Tersangka dan Proses Penggeseran Dana

Berdasarkan informasi yang diperoleh, para pelaku sebelumnya telah berhasil membobol beberapa rekening dormant di Bank BUMN dan berhasil menggesernya ke money changer. Tersangka Candy alias Ken kemudian meminta bantuan Dwi Hartono untuk kembali menggeser uang yang ada di money changer tersebut ke rekening bank.

Keduanya kemudian mencari beberapa kepala cabang bank yang bisa diajak bekerja sama untuk menggeser dana tersebut. Ada tiga profil kepala cabang bank yang mereka siapkan dari dua bank pelat merah yang berbeda.

Dua dari kepala cabang yang mereka dekati ternyata menolak diajak bekerja sama. Akhirnya tersisa satu alternatif, yakni Ilham selaku Kepala KCP BRI Cempaka Putih yang dipilih pelaku secara random dengan berbekal kartu nama. Hal ini menunjukkan bahwa pelaku memanfaatkan kesempatan dan hubungan yang ada untuk melancarkan aksinya.