
Strategi Elektrifikasi Porsche yang Mengalami Perubahan
Porsche, salah satu merek mobil mewah ternama di dunia, telah melakukan penyesuaian terhadap strategi elektrifikasinya. Hal ini dilakukan setelah melihat perubahan tren pasar dan respons terhadap permintaan konsumen. Dalam laporan terbaru, model performa tinggi seperti 718 Boxster dan Cayman generasi berikutnya akan tetap menggunakan mesin bensin, sementara rencana pengembangan SUV listrik murni "K1" yang sebelumnya direncanakan sebagai model di atas Cayenne dibatalkan.
CEO Porsche, Oliver Blume, dalam konferensi dengan investor pada 19 September, mengungkapkan bahwa perusahaan akan meningkatkan model bensin dan plug-in hybrid dari Cayenne serta Panamera. Tujuannya adalah memperpanjang siklus hidup model-model tersebut hingga setidaknya tahun 2030-an. Perubahan strategi ini memerlukan biaya sebesar 1,8 miliar Euro (sekitar Rp 30 triliun) karena Porsche menghentikan pengembangan platform SSP 61 "Sport" Grup Volkswagen. Platform ini awalnya dirancang untuk K1, Panamera, dan Taycan listrik murni generasi berikutnya.
Blume menyatakan bahwa peluncuran platform ini akan ditunda hingga 2030-an. Meskipun demikian, Porsche mengonfirmasi bahwa SUV "K1" akan tetap diluncurkan, namun dalam versi bensin dan plug-in hybrid. Tanggal peluncuran masih belum diumumkan secara resmi. Menurut Blume, penurunan permintaan untuk kendaraan listrik murni kelas atas menjadi alasan utama perubahan strategi ini. Selain itu, penurunan konsumsi barang mewah di Tiongkok dan tarif impor mobil yang lebih tinggi di AS juga turut memengaruhi keuntungan perusahaan.
Transformasi Lini Produk Porsche
Selain penyesuaian strategi, Porsche juga melakukan transformasi lini produknya. Salah satu langkah yang dilakukan adalah mengurangi jumlah mesin yang digunakan. Hal ini bertujuan agar 718 Boxster tetap menjadi mobil sport konvertibel yang disukai oleh para pengemudi. Blume menegaskan bahwa strategi kombinasi multi-power ini membuat Porsche lebih kompetitif dan mampu memenuhi kebutuhan pengguna kendaraan bensin, plug-in hybrid, dan listrik murni secara bersamaan.
Meski terjadi penyesuaian, Porsche tetap berkomitmen untuk terus mendorong elektrifikasi. Kendaraan listrik murni tetap menarik basis pelanggan yang berkembang pesat. Sebagai bagian dari rencana ini, Porsche akan meluncurkan Cayenne listrik murni yang dibangun di atas platform PPE 800V Grup Volkswagen.
Rencana Pengembangan SUV Baru
Dalam rencana yang direvisi, Porsche akan menambah SUV "M1" yang berbasis Audi Q5. M1 akan hadir dengan pilihan mesin bensin dan plug-in hybrid, serta akan dijual bersamaan dengan Macan listrik murni. Ini akan menjadi kendaraan produksi pertama Porsche yang utamanya menggunakan penggerak roda depan. Blume mengungkapkan bahwa M1 akan dikembangkan dalam waktu tiga tahun, jauh lebih cepat dari siklus pengembangan Porsche yang biasanya lima tahun.
Perubahan strategi dan transformasi lini produk ini menunjukkan bahwa Porsche terus beradaptasi dengan dinamika pasar. Dengan mempertimbangkan berbagai faktor seperti permintaan konsumen, regulasi, dan kondisi ekonomi, Porsche berupaya menjaga posisinya sebagai merek mobil mewah yang inovatif dan kompetitif.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!