Pria Bogor Tipu Orang dengan Skenario Pura-Pura Dibegal

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Pria Bogor Tipu Orang dengan Skenario Pura-Pura Dibegal

Pria di Bogor Pura-pura Dibegal Karena Takut Diomeli Istri

Seorang pria asal Desa Lewengkolot, Kabupaten Bogor, membuat heboh warga setelah menyebarkan informasi palsu bahwa dirinya dibegal. Kejadian ini terjadi di kawasan Jalan Baru Galuga, Kecamatan Cibungbulang, pada Sabtu (23/8/2025). Toni, nama yang digunakan dalam laporan tersebut, mengaku diberhentikan oleh empat orang pembegal saat melintasi jalan tersebut.

Dalam video yang viral di media sosial, Toni tampak gemetar dan memegangi pipinya yang memar. Ia menceritakan bagaimana dirinya dicegat oleh empat pelaku yang kemudian membawa kabur tas dan sepeda motornya. "Ada berapa orang?" tanya warga yang merekam video. "Empat orang," jawab Toni dengan suara bergetar.

Toni juga mengaku sempat dipukuli oleh para pelaku. Ia menyebutkan bahwa dua ponsel dan sepeda motor merek Beat Street berhasil dibawa kabur. Namun, hal ini ternyata tidak benar-benar terjadi. Toni hanya memainkan skenario untuk menipu warga dan membuat kehebohan.

Pengakuan Mengejutkan di Polsek Galuga

Setelah kejadian itu, Toni akhirnya dibawa ke Polsek Galuga untuk diinterogasi. Di depan anggota polisi dan TNI, ia mengakui bahwa cerita tentang pembegalan itu adalah hoaks. "Saya Toni, memohon maaf kepada pihak TNI Polri dan warga sekecamatan Cibungbulang terutama warga Galuga, bahwa berita pembegalan tersebut adalah hoaks," ujar Toni.

Ia mengakui bahwa motor yang hilang bukan karena dibegal, melainkan karena digadaikan. Alasannya adalah ketakutan terhadap istrinya. Toni tak berani mengakui bahwa motornya digadai karena takut akan diomeli. Akibatnya, ia nekat menciptakan skenario pembegalan palsu.

Peristiwa Pembegalan Nyata di Galuga

Berbeda dengan Toni, kejadian pembegalan di kawasan Galuga benar-benar terjadi beberapa waktu lalu. Korban yang menjadi sasaran pembegalan adalah Muhammad Syafei, seorang kurir paket berusia 28 tahun. Kejadian ini terjadi pada Minggu (17/8/2025) saat Syafei melintasi Jalan Baru Galuga, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor.

Syafei diserang oleh dua pelaku menggunakan senjata tajam. Akibat serangan tersebut, jari tangan kirinya nyaris putus. Dalam wawancara dengan TribunnewsBogor.com, Syafei menjelaskan bahwa pelaku terdiri dari dua orang. "Dua orang, satu motor. Motornya motor NMAX. Pelatnya pelat F, dari kita-kita juga," kata Syafei.

Wajah pelaku tidak dapat dikenali karena mereka mengenakan pakaian tertutup dan helm. "Kalau yang bawa motornya itu ciri-cirinya tinggi, terus gede badannya pakai helm, kalau yang ngebacoknya (dibonceng) itu tinggi, badannya engga gede pakai buff, penutup terus pakai topi. Mukanya engga keliatan sama sekali," tambahnya.

Penyelidikan Masih Berlangsung

Kini, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan terhadap pelaku pembegalan yang meresahkan masyarakat. Kapolsek Cibungbulang Kompol M. Heri menyatakan bahwa pelaku masih dalam pencarian. "Pelakunya kabur, kita masih melakukan penyelidikan," imbuh Kompol M. Heri.

Peristiwa ini menunjukkan pentingnya kehati-hatian dalam menerima informasi yang beredar di media sosial. Terlebih lagi, kejadian seperti ini bisa menyebabkan kepanikan dan kesalahpahaman di tengah masyarakat. Dengan adanya pengakuan dari Toni dan kasus nyata yang terjadi, diharapkan masyarakat lebih waspada dan tidak mudah percaya terhadap informasi yang belum terverifikasi.