
Profil Dwi Hartono, Otak Penculikan dan Pembunuhan Kepala Cabang Bank BUMN
Dwi Hartono atau yang dikenal sebagai DH menjadi sorotan setelah diduga terlibat dalam kasus penculikan dan pembunuhan Kepala Cabang (Kacab) Bank BUMN, Mohamad Ilham Pradipta. Penangkapan Dwi Hartono dilakukan bersama dua tersangka lainnya, YJ dan AA, di Solo, Jawa Tengah. Kasus ini memicu kehebohan di masyarakat, mengingat Dwi Hartono sebelumnya dikenal sebagai pengusaha sukses dan motivator.
Keterkaitan dengan Hotman Paris
Salah satu fakta menarik tentang Dwi Hartono adalah kemitraannya dengan pengacara kondang, Hotman Paris. Mereka pernah bekerja sama dalam memberikan dukungan finansial dan pendidikan kepada korban penyekapan dan rudapaksa di Lampung Utara pada awal 2024. Dwi Hartono menanggung biaya pendidikan korban hingga tingkat S2 melalui beasiswa yang didukung oleh Hotman Paris. Hal ini menunjukkan bahwa ia tidak hanya berperan sebagai pengusaha, tetapi juga sebagai sosok yang peduli terhadap isu sosial.
Pengakuan Mengenai Helikopter
Selain itu, Dwi Hartono sempat viral karena mengaku memiliki helikopter senilai Rp20 miliar. Ia menyebutkan bahwa alasan pembelian helikopter adalah untuk mempermudah akses pulang kampung ke Rimbo Bujang, Jambi. Menurutnya, helipad pribadi di kampung halamannya memungkinkan dirinya pulang lebih cepat. Meski terdengar eksentrik, hal ini menunjukkan gaya hidup yang mewah dan kaya raya.
Penangkapan Pelaku Lainnya
Penangkapan Dwi Hartono dan dua tersangka lainnya dilakukan oleh tim gabungan dari Polda Metro Jaya, Polrestabes Semarang, dan Polres Demak. Selain itu, pelaku lainnya, yakni pria berinisial C, ditangkap di Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara. Sebelumnya, polisi telah menangkap empat pelaku penculikan Ilham Pradipta, yaitu AT, RS, RAH, dan RW. Tiga orang pertama ditangkap di kawasan Johar Baru, Jakarta Pusat, sementara satu lagi ditangkap di bandara wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT).
Latar Belakang sebagai Pengusaha
Dwi Hartono dikenal sebagai seorang pengusaha yang aktif dalam berbagai bidang bisnis. Ia memiliki akun Instagram bernama Klan Hartono serta TikTok dan YouTube. Dalam bio media sosialnya, ia menulis profesinya sebagai pengusaha properti, perkebunan, trading, pendidikan, e-Commerce, fashion, dan skin care. Dwi Hartono lahir pada 6 Oktober 1985 di Lahat Sumatera Selatan. Ia memulai karir wirausaha sejak kuliah dengan menjalankan usaha warung internet (warnet), rental game online, Play Station, coffee shop, hingga warung tegal (warteg). Ia juga merupakan founder dan owner dari Guruku.com, sebuah platform pendidikan nonformal.
Sebagai Motivator
Selain sebagai pengusaha, Dwi Hartono juga dikenal sebagai motivator bisnis. Di akun YouTube miliknya, ia sering membagikan konten inspirasi yang mencakup tips dan trik untuk bisnis serta kehidupan sehari-hari. Konten-konten tersebut mendapat banyak respons positif dari para penonton, yang jumlahnya mencapai lebih dari 169 ribu subscriber.
Banyak Handphone dan Rumah Mewah
Dalam interogasinya, Dwi Hartono ternyata memiliki lebih dari 20 handphone. Hal ini diketahui saat polisi bertanya tentang jumlah HP yang dimilikinya. Selain itu, Dwi Hartono juga dikabarkan tinggal di wilayah Kecamatan Gunungputri, Kabupaten Bogor. Kediamannya disebut berada di kawasan Kompleks Perumahan Kota Wisata, tepatnya di Jalan San Fransisco, Blok Q1 No. 8 dan 9. Rumah tersebut dikenal mewah dengan cat putih dan pagar emas yang tinggi. Namun, saat ini bangunan tersebut dalam keadaan kosong.
Pendidikan yang Mentereng
Dwi Hartono kerap memamerkan pendidikannya yang bergengsi. Ia diterima di program Magister Administrasi Bisnis (MBA) Universitas Gadjah Mada (UGM). Bahkan, ia pernah sesumbar mengambil tiga jurusan S2 sekaligus, dengan target melanjutkan hingga doktoral, bahkan profesor. "Per 2024 ini saya ambil S2 langsung tiga jurusan guys. Rencananya sampai S3 syukur bisa profesor, hahaha," tulisnya di Instagram.
Kesimpulan
Dengan latar belakang bisnis, pendidikan, hingga kekayaan yang mentereng, kejatuhan DW sebagai tersangka kasus penculikan dan pembunuhan membuat publik terkejut. Sosok yang selama ini dikenal dermawan, ternyata menyimpan sisi gelap yang berujung maut. Hal ini menunjukkan bahwa tidak semua orang yang tampak baik di luar memiliki kehidupan yang sempurna di dalam.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!