Program Cetak Sawah Kementan Dorong Peningkatan Ekonomi Petani Kalimantan Tengah

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Program Cetak Sawah Kementan Dorong Peningkatan Ekonomi Petani Kalimantan Tengah

Presiden Prabowo Dorong Swasembada Pangan dengan Program Cetak Sawah

Presiden Joko Widodo, dalam arahannya kepada Kementerian Pertanian (Kementan), menekankan pentingnya mempercepat capaian swasembada pangan. Tujuan utamanya adalah agar Indonesia mampu menjadi lumbung pangan dunia di masa depan. Dalam upaya mencapai target tersebut, berbagai program telah diterapkan, salah satunya adalah program Cetak Sawah Rakyat (CSR).

Program ini bertujuan untuk memperluas lahan pertanian dengan mengolah tanah yang sebelumnya tidak produktif menjadi sawah baru. Tujuannya adalah untuk memperkuat ketahanan pangan nasional, meningkatkan produktivitas pertanian, serta mendukung kemandirian pangan, khususnya beras.

Petani di Kalimantan Tengah menyambut baik program CSR yang saat ini sedang berjalan. Mereka melihat dampak positif dari program ini terhadap roda ekonomi mereka. Salah satu petani, Himbarni (46), Ketua Kelompok Tani Penyang Karohey, Kecamatan Dadahup, Kabupaten Kapuas, mengatakan bahwa manfaat dari CSR sangat terasa, terutama dalam hal hasil panen dan keuntungan secara keseluruhan.

Himbarni menjelaskan bahwa indeks pertanaman yang sebelumnya hanya satu kali setahun kini meningkat menjadi dua kali dalam setahun. Bahkan, mereka sedang berupaya untuk mencapai tiga kali dalam setahun. “Ini bukti nyata bahwa lahan tidur bisa diolah menjadi lumbung ekonomi bagi kami,” ujarnya.

Selain itu, program CSR juga memberikan pendampingan dan bantuan teknis kepada para petani. Misalnya, penggunaan mekanisasi alsintan, bantuan benih, dan pupuk. Menurut Himbarni, pemerintah tidak hanya menyediakan lahan, tetapi juga membantu petani dalam mengakses berbagai sumber daya yang dibutuhkan.

Mansyah (41), seorang petani asal Kelurahan Bereng, Kecamatan Kahayan Hilir, Kabupaten Pulang Pisau, juga menyambut baik program CSR. Ia mengatakan bahwa selama ini sulit untuk membuka lahan sendiri karena keterbatasan sumber daya. Namun, program CSR hadir sebagai solusi yang sangat berguna.

“Cetak sawah ini hadir sebagai solusinya, makanya kami menyambut baik dan 100 persen mendukung agar cita-cita Pak Presiden dapat terwujud,” katanya.

Sebagai informasi, Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa Indonesia kini telah berubah menjadi negara penghasil beras terbesar di kawasan ASEAN. Selain itu, Indonesia juga menjadi penentu harga beras dunia karena kebijakan impor telah dihentikan.

“Kami kini swasembada beras, dan mulai mengekspor beras ke negara lain yang membutuhkan, termasuk menyediakan beras untuk Palestina,” jelas Presiden dalam pidatonya di Sidang Majelis Umum ke-80 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat.

Program Cetak Sawah Rakyat tidak hanya menjadi solusi untuk meningkatkan produksi pangan, tetapi juga menjadi sarana untuk meningkatkan kesejahteraan para petani. Dengan dukungan penuh dari pemerintah dan partisipasi aktif dari masyarakat, harapan untuk menjadi lumbung pangan dunia semakin terwujud.