Program MBG BGN Capai 25,4 Juta Penerima dengan 325 Ribu Petugas dan Ribuan Mitra

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) Menjangkau Jutaan Warga

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dikelola oleh Badan Gizi Nasional (BGN) telah menunjukkan progres yang signifikan dalam penerapannya di seluruh wilayah Indonesia. Hingga tanggal 23 September 2025, data resmi yang tercatat dalam sistem DIALUR BGN menunjukkan bahwa layanan gizi melalui Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) telah menyebar luas dan mencapai jutaan masyarakat.

Secara nasional, terdapat lebih dari 8.562 SPPG yang terdata. Dari jumlah tersebut, sebanyak 7.600 SPPG sudah beroperasi secara penuh, sementara 962 lainnya masih dalam tahap persiapan. Capaian ini tidak lepas dari keterlibatan 325.949 petugas yang tersebar di berbagai daerah, termasuk tenaga lapangan, relawan, hingga petugas administrasi yang memastikan rantai distribusi berjalan sesuai standar.

Keterlibatan Berbagai Mitra dalam Implementasi MBG

Dalam pelaksanaan program ini, BGN menggandeng berbagai mitra untuk memastikan ketersediaan dan pemerataan layanan. Tercatat ada 8.676 mitra SPPG/MBG yang terlibat, dengan rincian sebagai berikut:

  • 7.199 yayasan
  • 437 UMKM
  • 598 CV
  • 323 Perseroan Terbatas (PT)
  • 82 koperasi
  • 25 Badan Usaha Milik Desa (Bumdes)
  • 9 Bumdesma
  • serta 3 BUMD kabupaten/kota

Dominasi yayasan menunjukkan bahwa banyak lembaga pendidikan, sosial, dan keagamaan ikut mendukung suksesnya program ini. Hal ini menunjukkan komitmen lintas sektor dalam meningkatkan kualitas gizi masyarakat.

Peran Supplier dalam Mendukung MBG

Selain mitra, keberhasilan MBG juga didukung oleh jaringan supplier bahan pangan yang menjamin kelancaran distribusi. Sampai saat ini, tercatat 14.913 supplier yang berperan, dengan sebaran sebagai berikut:

  • 7.515 UMKM
  • 1.686 koperasi
  • 276 Bumdes
  • 33 Bumdesma
  • serta 5.403 supplier lain

Keberadaan UMKM dalam jumlah besar menunjukkan bahwa program MBG tidak hanya fokus pada pemenuhan gizi masyarakat, tetapi juga membuka peluang ekonomi lokal melalui pemberdayaan usaha kecil.

Jumlah Penerima Manfaat yang Sangat Besar

Dari sisi penerima manfaat, program MBG telah menjangkau 25.407.766 orang dari berbagai kelompok masyarakat, mulai dari anak usia dini hingga ibu hamil dan menyusui. Rinciannya meliputi:

  • Balita: 883.644 anak
  • PAUD: 576.570 anak
  • RA: 316.970 anak
  • TK: 1.130.743 anak
  • SD kelas 1–3: 4.739.748 siswa
  • SD kelas 4–6: 4.698.934 siswa
  • MI kelas 1–3: 732.939 siswa
  • MI kelas 4–6: 703.538 siswa
  • SMP: 4.488.560 siswa
  • MTs: 1.195.713 siswa
  • SMA: 2.505.205 siswa
  • SMK: 2.114.466 siswa
  • MA: 587.568 siswa
  • MAK: 4.116 siswa
  • SLB: 44.171 siswa
  • Ponpes: 148.306 santri
  • PKBM: 39.211 peserta
  • Seminari: 1.102 peserta
  • Sekolah rakyat (SR) berbagai jenjang: lebih dari 35 ribu penerima
  • Ibu hamil (Bumil): 154.748 orang
  • Ibu menyusui (Busui): 306.176 orang

Jumlah ini menggambarkan skala besar program MBG yang menyasar seluruh lapisan masyarakat.

Data Kelompok Penerima MBG

Selain jumlah individu, BGN juga mencatat total 238.605 kelompok penerima MBG yang tersebar di berbagai wilayah. Dari angka tersebut, sebagian besar berasal dari lembaga pendidikan dasar dan menengah, seperti SD kelas 1–6 (lebih dari 93 ribu kelompok), SMP (13.691 kelompok), serta lembaga pendidikan keagamaan dan non-formal. Ibu hamil dan menyusui juga terdata sebagai kelompok penerima dengan jumlah signifikan, masing-masing 13.450 kelompok Bumil dan 13.375 kelompok Busui.

Menggerakkan Ekonomi Lokal

Wakil Kepala BGN, Brigjen Pol Sony Sonjaya, menegaskan bahwa program MBG bukan hanya sekadar penyediaan makanan bergizi, melainkan juga strategi nasional dalam meningkatkan kualitas gizi masyarakat sekaligus menggerakkan ekonomi lokal. Keterlibatan yayasan, koperasi, hingga UMKM dinilai mampu menciptakan ekosistem keberlanjutan yang menghubungkan kebutuhan gizi dengan potensi daerah.

Dengan capaian lebih dari 25,4 juta penerima manfaat dan hampir 315 ribu petugas di lapangan, program MBG dipandang sebagai salah satu inisiatif besar pemerintah dalam menurunkan angka stunting, meningkatkan kualitas SDM, dan memperkuat daya saing bangsa di masa depan.